Dewipuspasari's Weblog

Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.30 WITA, perut kami berempat mulai keroncongan. Teman mbak Ruth, Johan, mengajak kami makan dengan suasana berbeda. ’’Bagaimana kalau kita makan siang di restoran serba tahu,’’ ajaknya. Kami bertiga kontan mengiyakan.

Warung itu ada di kiri jalan menuju Bedugul. Hawa sejuk mulai menerpa ketika kami melangkahkan kaki keluar dari mobil. Ternyata restoran ini amat luas dengan konsep open space. Ada juga tempat bermain bagi anak-anak. Kami memilih makan di saung-saung di seberang tempat bermain.

Tidak berapa lama, pelayan tiba dan membawakan daftar menu. Ada pecel tahu, tahu gejrot dan masakan tahu lainnya. Namun, tidak semuanya serba tahu ada pula sate kelinci. Karena aku kurang suka tahu, aku memilih sate kelici. Tiga temanku lainnya memilih pecel tahu dan tahu gejrot.

Tidak berapa lama pesanan kami tiba. Sate kelincinya biasa saja. Lalu kucoba pecel tahu milik temanku, lumayan enak bumbu pecelnya. Sementara tahunya biasa saja. Lebih enak tahu Sumedang atau tahu Kediri.

Secara keseluruhan masakan di tempat ini biasa saja. Namun hawa yang segar membuat suasana makan siang menjadi lebih nyaman dan menenangkan. Kami juga punya tenaga untuk melanjutkan perjalanan.

~ oleh dewipuspasari pada April 25, 2008.

Ditulis dalam Kuliner
Tag: Bali, Bedugul, restoran, restoran serba tahu, sate kelinci, tahu, tahu gejrot, tahu Kediri, tahu Sumedang