Kucing Bersama

Kucing bersama Dulu ada kucing bernama Mungil yang sering main ke rumah tetanggaku. Gara-gara waktu itu aku menunggui ayah di RS di Malang sehingga kucing-kucing kutinggal sekitar dua bulanan. Si Mungil mendapat panggilan si Juki dari tetangga.

Kini giliran si Opal yang menjadi kucing bersama. Ia suka tidur siang di rumah tetangga. Tetanggaku awalnya mengira ia adalah kucing liar karena suka main ke rumahnya. Ia memberinya nama Sapi

Ia terkejut ketika suatu ketika Opal mengenakan kalung nama dengan nama Opal tersemat di kalung itu. Baru kemudian ia tahu Opal adalah kucingku.

Opal rupanya suka ngider ke rumah tetangga. Untunglah kesannya baik. Kata mereka Opal kucing yang sopan karena hanya duduk di halaman, tanpa ada niatan masuk ke dalam rumah. Apalagi mencuri makanan. Tapi si Opal kata mereka suka nampak pilek. Ini memang benar sih Opal sering sekali pilek. Eh sudah dibawa ke dokter dan sembuh, nggak lama pilek lagi. Aku sampai capek mengobatinya.

Ketika Opal tak pulang sehari aku tak begitu cemas karena kupikir ia hanya main. Tapi setelah beberapa hari tak pulang aku mulai panik dan mencari tahu ke para tetangga. Ada yang lapor Opal sedang kasmaran dengan kucing betina bernama Kucing Kemoceng.

Tapi ketika digambarkan badannya oleng, aku langsung panik dan menjemputnya. Agak terlambat ketika aku membawanya ke klinik.

Ia kini jadi pasien yang datang tiap hari ke klinik. Sebenarnya aku begitu lelah apalagi saat ini ada banyak yang harus kukerjakan. Tapi apa boleh buat, Opal adalah kucingku.

Tadi tetangga nanya kondisi Opal. Mereka ikutan cemas. Opal masih dehidrasi, lemas, dan oleng. Tapi pileknya lumayan sembuh. Ia masih harus ke dokter selama dua minggu setiap harinya. Semoga Opal lekas baikan.

~ oleh dewipuspasari pada Agustus 17, 2023.

Tinggalkan komentar