Ayo Ceritakan tentang Kami, Dua Kucing Besar

Kucing besarAyo Puspa ceritakan tentang kami, dua kucing besar yang masuk dalam Kucing United. Kamu belakangan sering cerita tentang kucing-kucing junior. Apa kamu tidak lagi sayang dan peduli kepada kami?

Tatapan mataku bertemu dengan mata si Nero Manis alias Ipik-ipik. Tatapan mata Ipik selalu membuatku bersimpati. Wajahnya memelas, ingin kupelukin.

Apakah kamu tidak tahu Pik dan Pang, aku punya cinta yang juga besar buat kalian berdua.

Pik dan Pang dua kucing jantan yang kusteril. Ehm keduanya terpaksa kusteril karena aku sering dapat laporan dari para tetangga betapa nakalnya mereka.

Pang Pom Poko dikenal sebagai penguntit kelinci. Ia mengintimidasi kelinci tetangga dengan tatapannya yang tajam menghujam para kelinci yang ada di kandang.

Oh melihat aksi Pang yang sedang menguntit kelinci membuatku cemas sekaligus tertawa. Pang seperti tokoh kriminal dalam film. Tak heran jika kelinci tersebut stress karena Pang.

Sementara Pik suka pipis sembarangan. Tetangga kesal padanya. Air pipisnya banyak sekali, ia rajin minum, dan kemudian menghamburkannya di mana-mana untuk menandai daerah kekuasaannya. Duh baunya.

Pang kena karma karena pernah menjahili kelinci. Ia sakit parah, kena FIP. Ia sudah hampir ke alam akhirat, sebelum kemudian diberitahu masanya belum tiba.

Pang Si Pang yang sudah steril dan pernah kena FIP pun akhirnya jadi kucing rumahan. Ia suka berteriak keras jika lapar. Makanan favoritnya adalah ikan segar dan salmon paste.

Si Pang ini mirip rubah dan shiba inu karena matanya sipit. Aku menyebutnya kucing salju dan kucing Siberia karena ia memang kucing yang tak tahan panas. Saban hari ia suka tidur di lantai kamar mandi. Jika pintu kulkas terbuka maka ia akan langsung masuk dan tidur di raknya.

Si Pang ini masih suka nakal. Ia kadang menakut-nakuti Ipik, mengejar Clara, atau mencakarku. Badannya kini yang paling gemuk dan besar di rumah.

Sementara Si Ipik sejak dulu setelahnya adalah kucing manis. Ya namanya adalah Nero Manis. Kupikir dia dulu kucing betina karena cantik.

Dulu dia sempat mengejar-ngejar kucing betina, termasuk Clara. Setelah tetangga lapor melulu soal kenakalannya, aku pun mengkebirinya. Dia kemudian jadi kucing rumahan. Kesukaannya jadi pengawalku. Tidur di sebelahku dan ingin ikut mencicipi makanan apa yang kumakan.

Favorit Ipik adalah makan ikan, whiskas, fancy feast, dan nature bridge. Tapi ia juga tak masalah makan yang murmer. Ia jadi tak pilih-pilih seperti dulu. Alhasil badannya menggemuk. Ia nomor dua tergendut setelah Pang.

Pang suka merundung Ipik. Si Ipik tak pernah melawan. Ia kucing yang ipik-ipik, kucing pupuk bawang, yang penyayang dan manis, tak bisa apa-apa.

Ipik nampak manis dengan lonceng. Sementara Pang malah nampak konyol dengan tali dan lonceng hehehe. Tapi keduanya nggemesin sih.

Tadi kuajak mereka lihat bulan purnama. Bulan purnama sungguh terang bukan, mengapa kalian berdua tidak menari bersama?

Sudah kubuat ya cerita tentang kalian berdua. Sampai kapanpun aku akan menyayangi kalian berdua. Jangan kuatir cintaku tetap besar buat kalian berdua.

~ oleh dewipuspasari pada Oktober 17, 2024.

Tinggalkan komentar