Duh Kemoceng Beranak Lagi, Telat Disteril

Anak Kemoceng Suatu ketika pintu kamar lupa kututup rapat. Kucing-kucing pun menyelinap masuk. Ada satu kucing yang memaksa untuk tidur di sebelahku, mencari kehangatan. Eh ternyata si kucing adalah Kemoceng. Dan, ia hendak melahirkan.

Kucing itu tidur di atas selimut dengan nafas yang berat. Ia bernafas pendek-pendek dan nampak kesulitan. Aku ingin meminta ia pergi tapi kemudian tak tega. Karena masih ngantuk, aku kembali terlelap. Ketika aku terbangun sudah ada seekor bayi kucing hitam.

Si Kemoceng terus melahirkan. Satu-persatu kucing lahir di atas selimut. Kuhitung jumlahnya ada empat dan semuanya berearna hitam. Ada yang bulunya hitam semuanya.

Wah selimutku jadi kotor deh. Ya sudahlah. Setelah Kemoceng menyusui dan kemudian makan, baru kupindahkan anak-anak kucingnya ke kardus. Selimutku harus kucuci nih.

Aku sebenarnya berencana mensteril Kemoceng sejak lama. Ia melahirkan Panda Cemong dan Opal pada bulan Juli. Usia mereka kini sekitar 125 hari alias empat bulan lebih.

Jika melihat usia kandungan kucing rata-rata 65 hari, maka Kemoceng hamil setelah dua bulan melahirkan. Seharusnya aku langsung mensterilkannya sekitar hari ke-50 agar tidak kecolongan seperti saat ini.

Dulu aku menunda-nunda karena kasihan dengan Cemong dan Opal yang masih menyusu. Tapi sekarang jadi makin repot deh ketambahan empat bayi kucing.

Anak Kemoceng

Anak Kemoceng hitam semua

Semoga tetanggaku ada yang tertarik untuk mengadopsinya. Entahlah apakah aku sanggup memelihara 13 ekor kucing. Sekarang saja sembilan ekor rasanya sudah begitu berat.

~ oleh dewipuspasari pada November 23, 2024.

Tinggalkan komentar