Susur Jalan Saat Hari Gelap

Kendaraan roda dua kali ini tak membawaku ke jalanan biasanya. Ia memilih melewati gang-gang yang lebih sempit untuk menghindari jalanan yang masih padat meski jam telah menunjukkan lewat pukul sembilan malam.

Jalanan Jakarta seperti tak mengenal kamus istirahat dan sepi pada hari kerja. Kawasan ini hampir tak pernah sepi. Selalu padat dengan kendaraan. 

Biasanya kendaraan akan membawaku ke jalanan di bawah fly over itu lalu mengarah lurus hingga aku menemukan pertigaan di depan. Setelah kendaraan kami akan kembali melambat karena jumlah kendaraan yang tak kunjung berkurang. 

Namun alih-alih melewati jalanan yang umum, kendaraan yang membawaku berbelok ke jalan yang lebih sempit dan lebih gelap. Aku tahu jalan ini dulu awal-awal aku sering melewatinya. 

Jalanan  itu memiliki sungai kecil. Aku mendengar gemricik airnya. 

Kemudian kendaraan berbelok memasuki jalan yang lebih sempit. Ada banyak pepohonan yang memberikan bayangan-bayangan besar. 

Ada berbagai jalanan tak banyak cahaya dengan bayang-bayang besar pepohonan. Nampak misterius sekaligus mengagumkan. Aku seperti masuk teater raksasa. 

Hingga tiba di dekat rumah dan sampai di jalan yang biasanya aku melakukan tebak-tebakan. Ini di mana ini di mana? Aku berdebar sekaligus penasaran. 

Foto oleh Kaique Rocha

~ oleh dewipuspasari pada Juli 31, 2025.

Tinggalkan komentar