Selamat Hari Pahlawan!
Ketika masih tinggal di Surabaya, ada agenda tahunan yang membuat suasana heroik seakan meresap di urat nadi masyarakat Surabaya. 10 November yang diperingati sebagai hari pahlawan oleh pemerintah. Apakah masih ada pahlawan di antara kita?
Di ruang lingkup yang lebih kecil, setiap tahun almamaterku juga merayakan ulang tahun pada hari tersebut. Yup, Institut Teknologi Sepuluh Nopember berulang tahun setiap 10 November. Biasanya momen ini diperingati dengan mengadakan beragam acara, mulai dari mengadakan PIMITS atau pekan ilmiah yang menampilkan karya-karya terbaru mahasiswa ITS, menggelar acara musik, donor darah, acara temu alumni, dan dipuncaki dengan mengadakan kuliah bersama yang diadakan di auditorium ITS yang mengundang tokoh-tokoh ITS dan tokoh nasional. ITS diresmikan tanggal tersebut karena diharapkan kampus ini melahirkan insinyur-insinyur yang mampu memberikan sumbangsih kepada negara.
Di Surabaya biasanya peringatan dilakukan dengan mengadakan sarasehan atau fragmen drama yang menggambarkan kisah heroik Bung Tomo dan rekan-rekannya dalam menghadapi sekutu. Terkadang masih ada rombongan orang yang mengaku keturunan pejuang mengadakan pertemuan di Hotel Majapahit yang dahulunya adalah Hotel Yamato, dimana bendera merah putih biru berhasil dirobek bagian birunya.
Aku masih ingat dulu pernah menghadiri sebuah sarasehan dan mengheningkan cipta untuk acara peringatan hari pahlawan. Rasanya mengharukan membayangkan bagaimana para pejuang dengan gagah berani mempertahankan kota yang hampir diambil alih oleh sekutu yang mendukung agresi militer Belanda.
Bung Tomo sangat hebat dalam mengobarkan semangat dan keberanian para pejuang. Mereka semua tidak gentar membela Indonesia dengan senjata ala kadarnya melawan sekutu yang menggunakan senjata canggih masa itu dan mengerahkan kapal perang, belasan kapal terbang dan ribuan personel. Jika dalam bayangan Inggris, Surabaya berhasil dikuasai dalam sehari, rupanya pejuang dan rakyat sipil mampu bertahan selama tiga minggu sebelum seluruh kota Surabaya dikuasai. Korban di pihak Indonesia sangat besar, sekitar 6000 pejuang dan rakyat sipil. Yang membuat bangga, dalam pertempuran ini pejuang bukan hanya dari TKR melainkan juga dibantu rakyat sipil dan para santri. Pertempuran mereka mengorbankan semangat dan keberanian pejuang di Bandung, Bali, dan daerah-daerah lainnya. Mereka semua, pejuang di Surabaya dan pejuang di semua daerah di Indonesia sangat layak mendapat penghormatan atas kecintaan mereka terhadap tanah air.
Lalu bagaimana dengan saat ini? Banyak orang yang mengejar jabatan hanya untuk menimbun kekayaan dan ada kumpulan orang yang hendak memecah belah persatuan bangsa dengan mengobarkan isyu SARA. Namun, saya yakin masih banyak masyarakat Indonesia yang jujur dan memiliki rasa rela berkoban untuk bangsa dan negaranya.
Masih banyak pahlawan di antara kita yang rela berkorban bukan karena kewajiban melainkan kesadaran sendiri. Contohnya adalah bagaimana relawan kampung yang dengan modal mereka sendiri dan sumbangan donatur membangun jembatan di berbagai daerah. Kelihatannya sederhana. Tetapi aksi mereka sangat membantu anak-anak dan warga. Sedih sekali melihat bagaimana banyak anak harus berbasah-basah menuju sekolah mereka padahal mereka masih tinggal di Pulau Jawa, dimana tidak jauh dari pusat pemerintahan. Kemana APBD? kemana dana sosial?padahal membuat jembatan tidak memerlukan modal sebesar biaya merenovasi gedung pemerintah atau mungkin cukup dengan biaya perjalanan dinas rombongan pejabat.
Di Surabaya dulu ada relawan yang suka membersihkan tempat-tempat umum. Mereka tiap Minggu pagi membersihkan jalanan dan tempat umum tanpa dibayar. Di Jakarta juga ada relawan yang biasanya membersihkan Sungai Ciliwung, membersihkan pantai Jakarta, dan menanam bakau untuk mencegah abrasi. Ada juga kelompok pecinta sejarah yang berupaya terus menanamkan rasa cinta terhadap sejarah dan negara terhadap anak-anak dan kalangan anak muda.
Yuk jadilah pahlawan bagi lingkungan sekitar Anda! Selamat hari pahlawan! Selamat ulang tahun juga ITS:)
Oh iya ini lirik lagu “Indonesia Jaya” yang cocok dinyanyikan saat peringatan hari pahlawan. Lagu karya Chaken M ini dipopulerkan Harvey Malaiholo. Berikut liriknya.
Hari- hari terus berlalu
tiada pernah berhenti
Seribu rintang jalan berliku
Bukan suatu penghalangHadapilah segala tantangan
Mohon petunjuk yang Kuasa
Ciptakanlah kerukunan bangsa
Kobarkanlah dalam dada
semangat jiwa PancasilaHidup tiada mungkin
Tanpa perjuangan
Tanpa pengorbanan
Mulia adanyaBerpeganglah tangan
satu dalam cita
Demi masa depan
Indonesia Jaya
Gambar dari: banten.antaranews.com

