Anak-anak Cindil
Anak-anak Cindil sebentar lagi sudah berusia dua bulan. Mereka begitu lincah, suka lompat sana dan sini juga makannya banyak membuatku kewalahan.
Aku belum memberi nama ke mereka. Awalnya aku ingin memberi nama kucing-kucingku yang telah pergi, Panda dan Clara. Tapi entahlah, aku dalam hati masih berharap Panda suatu ketika akan kembali padaku. Aku belum memberi mereka nama.
Mereka suka sekali melompat-lompat, naik-naik apa saja, dan kejar-kejaran. Kini mereka sudah trampil naik turun tangga menuju loteng.
Melihat Cindil tidur bersama kedua anaknya, aku merasa trenyuh. Cindil ibarat ibu tunggal yang tangguh dan penyayang. Tubuhnya kurus dan lelah, ia rajin menyusui dan menjilati anak-anaknya. Tapi aku telat, perutnya membesar lagi padahal sudah rencana untuk kusteril.
