Pesta Tengah Malam

Pesta tengah malamPintu kamar Clara diketuk. Sepertinya orang di balik pintu itu tak sabaran. Clara yang hampir pulas berjalan dengan malas. Siapa sih tamu tengah malamnya ini?

Gita, namanya. Ia tetangga kosnya. Ia bekerja sambilan di sebuah kafe, seusai jam kuliah. Di tangannya ada tas karton.

“Waktunya pesta tengah malam!!!” ujarnya ceria dan santai sambil memasuki kamar Clara.

Clara bengong. Kesadarannya belum benar-benar pulih. Ia seperti setengah bermimpi.

Dengan semangat Gita menaruh satu-persatu makanan dalam tasnya. Ada steak ayam dan daging dengan saus jamur. Di wadah satunya ada kentang goreng. Lalu ada campuran salad jagung, wortel, dan buncis.

Nampak sedap.

“Ayo jangan malu-malu Clara. Jarang-jarang kan makan steak dan teman-temannya… “

Clara mengangguk. Ia mencuci muka dan tangannya di wastafel. Ia mendekat dan memperhatikan makanan yang ditaruh sekenanya oleh Gita di atas kasurnya.

Steak ayam mengenyangkan. Ia memilih steak daging. Dagingnya memiliki lemak di bagian tepinya. Dan inilah yang bikin nikmat, perpaduan rasa gurih, manis, dan sari daging yang lezat. Ah anak kos sepertiku belum tentu sebulan sekali menyantap daging.

Rasa enek menyantap steak tandas oleh sesuap demi sesuap kombinasi wortel, jagung, dan buncis. Rasa enak dan segar ini juga berkat tekstur mereka yang bervariasi sehingga memberikan pengalaman unik saat menyantapnya.

Dua wadah telah ludes. Monster-monster juga kedua remaja perempuan ini meski jarum jam sudah lewat tengah malam.

“Ta aku sudah nggak sanggup makan kentang gorengnya… “

“Ayolah kalau sudah dingin nggak enak. Kita makan berdua, pasti sebentar lagi habis deh!”

Mereka kekenyangan. Dan minimal perlu tiga jam seusai makan apabila mereka ingin tidur nyenyak.

“Astaga Gita. Hari ini aku kuliah pagi. Alamak bisa tidur nih di kelas… “

~ oleh dewipuspasari pada Desember 6, 2023.

Tinggalkan komentar