Demo Masak
Arisan dan pertemuan warga masih menjadi bagian rutinitas yang ada di tempat tinggal. Biasanya pertemuan diadakan bulanan. Yang menarik ada kalanya diadakan demo masak dari mereka yang mempromosikan dagangannya.
Kali ini ada tenaga pemasaran dari Bandung yang datang. Mereka menawarkan wajan tanpa minyak.
Saat itu hujan deras sekali menjelang arisan. Jauh-jauh dari Bandung, akan kasihan jika tidak diberi kesempatan untuk menjajakan dagangannya. Akhirnya seusai arisan, para warga pun masih berkumpul untuk menyaksikan demo masak.
Satu-persatu masakan diolah. Yang pertama semacam martabak mie dengan bahan sederhana berupa mie rebus dan telur. Hidangan tersebut sukses dibuat. Rasanya lumayanlah untuk hidangan tanpa mentega ataupun minyak.
Masakan kedua adalah sate ayam. Beberapa tusuk sate dimasak di atas wajan tersebut, baru ketika sudah hampir matang, bumbu kecap dituangkan dan sate dibiarkan matang dengan bumbu meresap.
Aku pun mencobanya. Satenya matang sih. Empuk hanya satenya terasa kemanisan karena hanya bermodal bumbu kecap manis.
Eh tanpa dicuci dan hanya dilap, si wajan digunakan untuk memasak martabak manis. Kali ini aku agak menyangsikannya karena adonan martabaknya agak tebal. Eh ternyata jadi juga tapi aku tidak kebagian icip-icip hehehe.
Akhirnya beberapa warga pun membeli. Ada dua alasan pertama. Sebagian besar memang ingin memasak tanpa minyak agar lebih sehat. Dan yang kedua ada yang motivasinya karena kasihan dengan mas-masnya yang jauh-jauh dari Bandung dan kehujanan. Wah semoga dagangannya laris dan rejekinya lancar ya.


Wah, tampilan hasil masaknya yummy ya…
Lumayan sih rasanya