Ketika Rasa Berubah
Hal yang menyedihkan ketika bersantap di luar adalah rasa makanan tersebut yang berubah. Apalagi ketika kita sebelumnya memberikan ulasan bagus dan merekomendasikannya ke teman-teman. Duh jadi seperti berbohong saja. Tapi rasa memang adalah nomor satu untuk masakan.
Aku tak masalah makan di kaki lima, di warung tenda ataupun di warteg. Rasa itu nomor satu. Namun yang tak kalah penting lainnya adalah kebersihan.
Aku kali ini hanya ingin membahas soal rasa. Menurutku manusia memiliki ingatan yang kuat akan rasa. Ketika seseorang membayangkan makanan dengan begitu kuat dan fokus, maka ia akan bisa membayangkan rasanya, pahit manisnya, asam pedasnya, gurih renyahnya, dan juga perpaduan bahan dan bumbunya.
Dua comfort food yang biasanya kupilih saat makan di luar adalah hidangan berkuah seperti sup dan nasi goreng. Memang sih aku bisa bikin sendiri, tapi ada kalanya aku juga ingin menyantap masakan dari tangan orang lain.
Sup domba adalah salah satu favoritku. Aku suka kuah kaldunya yang segar, hangat, dan juga memiliki aroma khas.
Daging domba sendiri empuk, tak begitu bau seperti daging kambing. Dagingnya juga ada rasa manisnya.
Nah saat baru kembali ke Jakarta dan ingin makan yang hangat berkuah, aku memilih menu tersebut. Tapi yang membuatku kecewa, rasanya tidak seperti yang kuingat.
Supnya dihidangkan dengan mangkuk yang biasa sehingga mengurangi penampilan. Warna kaldunya nampak terang kurang pekat dan kurang keruh sehingga aku curiga masaknya belum begitu lama. Isiannya juga lebih banyak sayuran daripada daging dombanya. Dombanya dipotong kotak kecil-kecil.
Dari melihat penampilan aku sudah merasa rasanya bakal biasa saja. Ya, rasanya hambar. Kurang asin dan juga kurang merica, juga rasa kaldunya belum terasa. Duh padahal supnya tidak murah, tapi yang masak tidak niat.
Aku kecewa. Entah kenapa aku mudah kesal dengan tempat makan yang memasaknya tidal sungguh-sungguh. Mereka seperti meremehkan konsumennya.
Aku sungguh kecewa. Sepertinya juru masaknya sudah ganti. Suasana restoran juga tak nyaman dan pembeli sepi. Ah pilihanku untuk kembali ke restoran ini ternyata salah.
