Ketika Dulu Aku Suka Memasak Malam-malam
Dulu ketika duduk di bangku SMA, aku suka memasak malam-malam. Biasanya sekitar pukul 10-11 malam, seusai mengerjakan PR dan belajar. Waktu itu aku terobsesi dengan nanas, apel, pisang goreng, dan pancake.
Perut memang lapar setelah belajar dengan sungguh-sungguh dalam beberapa jam. Apalagi jika ada tes dengan bahan yang banyak dihafal. Oh aku tak suka menghafal. Aku lebih suka berhitung, menyelesaikan persamaan, dan hal-hal yang berkaitan dengan matematika dan kimia. Menghafal itu melelahkan.
Mulailah aku mengocok telur. Lalu kumasukkan terigu sedikit, bersama dengan sedikit garam dan gula. Lalu kugoreng adonan dengan sedikit minyak.
Aku dulu pernah terobsesi dengan pancake. Kadang polos tanpa isian. Ada kalanya kutambahkan apel, nanas, pisang, dan isian lainnya. Jika bosan dengan pancake, aku membuat pisang goreng atau kue tepung biasa.
Tak selalu berhasil. Kadang-kadang rasanya aneh, tapi kumakan saja karena lapar.
Sambil makan, aku menonton sepakbola menemani kakak. Aku tak tahu pertandingannya, yang penting aku makan, nonton bersama, sambil mengobrol sebentar. Itu menyenangkan.
Ketika kuliah, aku juga suka memasak saat tengah malam atau dini harian. Aku melanjutkan mengerjakan tugas, sambil kadang-kadang sekalian sahur untuk puasa.
Namun suatu ketika aktivitas ini berhenti lama. Aku ketakutan. Gara-gara ada yang berteriak kencang di kupingku saat aku masak malam-malam.
Aku ketakutan, tapi masih ingat mematikan api. Aku berlari sambil membawa entah wajan atau panci. Entah apa yang kumasak saat itu, aku lupa. Tapi sejak itu sekian lama aku tak memasak malam-malam.
Masak malam-malam seingatku menyenangkan. Aku bisa rileks, beristirahat sambil menikmati makanan.
