Buku, Musik, dan Kopi

Hujan makin rajin menyapa. Tak apa-apa, ada beragam aktivitas seru yang bisa dilakukan di rumah. Cukup keluarkan buku yang kupinjam, jajanan dari berburu promo, dan kopi yang agak pahit. Ooh jangan lupa perdengarkan musik favorit. Semuanya ini selalu berhasil membuat mood-ku jadi membaik.
Ada masanya dulu aku benar-benar kutu buku. Aku pergi ke Kwitang dan Terminal Senen, hanya untuk membeli sekian banyak buku bekas atau buku dengan harga miring.
Apabila bosan ke sana, aku pergi ke Pasar Festival. Di sana dulu juga ada toko buku bekas dengan buku-buku yang jarang ada.
Ooh aku suka sekali sendirian ke sana. Menyesapi aroma buku yang khas. Kemudian aku bersorak pelan ketika menemukan buku bagus ataupun buku yang sudah lama kuidamkan.
Aku selalu suka buku fantasi. Aku suka cerita akan putri, pangeran, dan makhluk-makhluk ajaib beserta sihir karena hal tersebut tak ada di dunia nyata, seperti menyepi ke tempat asing.
Sambil mendengarkan musik-musik instrumental, benakku pun melalang buana. Aku menuju negeri-negeri jauh dengan tokoh-tokoh cerita seperti yang ditakdirkan oleh pengarang.
Kopi pahit dan jajanan memberikanku jeda. Aku memberikan jeda bagi tubuh dan menata kembali benak.
Buku-buku adalah makanan terbaik bagi otak dan kreativitas. Aku selalu merasa bersalah jika lama tak membaca.
Aku siap kembali membaca tapi kini muncul gangguan. Si Nero Manis minta dipangku dan disayang. Kucing-kucing kecil membuyarkan konsentrasi dengan berlarian dan bermain gulat.
Sepertinya sudah waktunya aku masuk ke rumah dan terlelap.
