Cemong Terluka

Si Cemong terluka. Ia sepertinya habis berkelahi. Lukanya masih mengeluarkan darah segar. Aku jadi merasa cemas.
Kubawa ke klinik hewan. Ia harus menggunakan kerah. Ooh ia marah. Apalagi ia kemudian kukurung ke kandang. Pakai kerah saja bikin gerah, apalagi kini juga harus masuk kandang.
Cemong mengamuk. Ia terus saja bertingkah selama di kandang. Karena ia terus heboh dan mengamuk maka aku membebaskannya dari kandang.
Kini ia mencoba kesabaranku lagi. Ia melaju ke jalan dengan jalannya yang sempoyongan dan menggunakan kerah.
Saat itu tiba-tiba aku merasa takut kehilangan. Aku segera berlari. Aku mengejarnya tanpa alas kaki. Dia sedang lemah, dia bisa kalah jika berkelahi lagi dengan kondisi badan seperti itu.
Akhirnya aku menyerah hari itu. Kerahnya kulepaskan. Duh kalau seperti ini lukanya bakal susah mengering, aku berkeluh kesah.
Cemong mulai nampak asyik tanpa kerah. Lagi-lagi aku cemas akan lukanya. Ia pun kupasangi kerah lagi. Ayolah Cemong biar kamu cepat sembuh, bujukku.
