Sebuah Rumah di Bawah Menara: Ulasan Singkat

Sebuah rumah di bawah menaraAku memilih buku berjudul Sebuah Rumah di Bawah Menara ini secara acak dan juga karena sampulnya berwarna kuning. Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang terdiri dari 16 cerita.

Tak dinyana buku ini jauh di atas ekspetasiku. Diksinya menarik, untaian katanya mengalir, dan pemilihan isu-isu dalam cerita pendek ini bernas, masih selaras dengan kondisi saat ini. Menurutku kumpulan cerpen ini sudah pantas dianggap sebagai buku sastra, bukan cerpen pop semata.

Ada beberapa cerita yang kuingat. Yang pertama adalah kisah para pemburu bersama anjingnya. Keluarga si pemburu entah kenapa tidak disukai sebagian warga di kampungnya, sampai tak diperkenankan untuk memakamkan istrinya di sana. Jika ditelisik sepertinya karena si pemburu ada kalanya memburu babi dan menjual sebagian dagingnya, serta memelihara anjing.

Konflik menguat ketika anjingnya semua tewas diracun sekelompok pemuda. Keluarga tersebut awalnya sangat marah, namun kemudian memutuskan mengalah. Ada balas dendam lain yang bakal diatur oleh alam. Mereka bersabar untuk mengorkestrasinya.

Tema hewan peliharaan muncul lagi di cerita berikutnya yakni tentang seorang ibu yang merawat kucing dan anjing terlantar. Ia memilih tinggal di tempat yang jauh dari tetangga, namun posisinya tidak mengubah sekelompok masyarakat berbuat kejam ke ‘anak-anaknya’.

Satu anjing tewas mengenaskan. Lainnya diambil paksa karena dianggap sebagai hewan yang kotor. Bagian akhir menceritakan betapa patah hatinya si ibu. Ia begitu sedih namun juga tak berdaya menghadapi begitu banyak orang

Buku ini memang sarat dengan kritik sosial. Isu kemunafikan juga mengemuka di sini. Namun juga ada cerita-cerita lainnya yang lebih ringan. Cerpen ini digarap sastrawan asal Banyuwangi bernama Tjak S. Parlan. Rupanya ia kerap menulis puisi di Jawa Pos dan memang sudah mumpuni dalam soal sastra.

Detail Buku:
Judul: Sebuah Rumah di Bawah Menara
Penulis: Tjak S. Parlan
Tebal: 160 hal
Penerbit: Rua Aksara, 2020

~ oleh dewipuspasari pada Juni 28, 2024.

Tinggalkan komentar