Nero Doyan Sate Maranggi
Pagi menjelang dan kucing Nero mengeong-ngeong. Ia minta dibukakan pintu karena perutnya sudah keroncongan. Ia mendengus kesal ketika yang ditawarkan oleh tuannya hanya biskuit kucing dalam kaleng. Huuuh. Ia mengendus-endus sepertinya ada makanan lain di rumah. Makanan yang bisa disantap kucing dan sedap.
Aku merasa kasihan kepada si Nero. Di kulkas tidak ada ikan. Si Nero juga tak doyan tuna kalengan. Sementara aku belum belanja ke pasar dan tukang ikan tak kunjung lewat. Si Nero nampak muram melihat di dapur tak ada bau ikan.
Sebenarnya selain ikan si Nero juga doyan ayam, baik ayam rebus maupun ayam goreng. Nero juga suka daging rebus. Aku pernah berebut sop iga dengan Nero. Eh nggak ding istilah yang tepat adalah berbagi. Aku sering berbagai makanan ke kucing kesayanganku itu.
Si Nero bukan lagi kucing kuning yang gagah dan tampan. Dia meliarkan diri. Suka berkelahi dan suka bermain di luar. Alhasil tubuhnya kumal dan banyak luka. Ia mengamuk kalau kumandikan sehingga kadang-kadang kumandikan paksa dengan mengguyurnya air dingin. Aku cemas kepada dia, takut luka-lukanya semakin banyak. Tapi Nero bukan tipe kucing yang suka kukurung di rumah.
Aku kuatir pada Nero. Aku sayang kepadanya. Kini aku sedih tak ada makanan buat Nero. Eh ia sepertinya tertarik dengan sate yang sedang kuhangatkan untuk bekalku hari ini. Ada sate sapi jenis sate maranggi.
Dia mencoba mengambil tusuk sapi. Aku tertawa. Kucoba ambil setusuk dan kukeluarkan dagingnya. Hap, dia suka dan makan sekali telan. Kuberikan lagi sepotong daging eh dia malah nagih. Waduh gawat juga nih kucing suka makan sate.
Dia nampak lapar. Kasihan kucingku itu. Akhirnya dia makan sate dua tusuk. Tusuk berikutnya kusembunyikan. Sate maranggi bukan untuk makanan kucing.
Untunglah tukang ikan kemudian lewat. Ia membawa beragam jenis ikan. Ada ikan selar kesukaan Nero. Kugoreng dua ikan selar dan Nero pun kegirangan.
Petang ini aku disambut oleh Nero. Ia berlari ketika aku membuka pagar rumah.
Selamat datang, aku sudah lapar nih, kata Nero.
Kelakuan Nero luar biasa, banyak ulahnya dan beragam makanannya, semoga saja Nero tidak minta Ikan Tuna Rica-Rica, salam buat Nero…
Nero juga suka tuna, tapi direbus atau digoreng aja
Haha .. sate jg daging mah, ya suka lah kucing pastinya 🙂
Oya, sate maringgi itu dr daging ap ya? 😄
Ah si Nero, namamu unik jg ya dikasih oleh tuan putrimu, hihi…
Btw, kucing gak mrah ya dimandiin? Setahu ku ia paling gak suka dg air. Bahkan di kampungku ada mitos, ttg pamali memandikan kucing, bisa bikin turun hujan, haha…
Bagusnya mandiin kucing pas musim kmarau, wkwk….
Sate maranggi pakai daging sapi. Nero susah banget dimandikan, maunya mandi sendiri.
Kapan-kapan kalau sedang kunjung wisata ke Purwakarta, Nero boleh ikut untuk nyoba’in sate Maranggi? he3X,
Hahaha, Nero susah diajak jalan-jalan dengan kendaraan, maunya diberi oleh-oleh aja.
Berarti Nero Genius++
hehehe kurang suka yang berbumbu
Beri garam sedikit apakah tidak suka juga?
mau, yang punya Nero juga mau
Ha…ha….ha, selamat weekend Nero + yang poenya.
Selamat berakhir pekan juga