Jalan-Jalan Pagi Cikini dan Makan Roti
Langit Jakarta masih tersaput mendung. Alhasil pukul delapan pagi masih terasa sejuk. Aku melangkah untuk menghirup udara segar dan melemaskan tubuh. Jalan-jalan pagi di Cikini sambil memerhatikan ini itu.
Ada banyak hal yang berubah seiring waktu. Tempat makan dan bakeri bernama Almond Tree sudah tutup. Aku punya kenangan manis di situ. Dapat hadiah utama dari menulis cepat (flash blogģing) kala itu.
Sementara Taman Ismail Marzuki tempat aku sering kongkow masih tutup. Entah bakal apa jadinya setelah dibangun. Dulu aku suka nonton teater atau pertunjukan hip hop di situ.
Jalan trotoar yang lebar membuat nyaman untuk beŕjalan kaki. Aku melangkah dengan kaki ringan meski kemudian jalanan mulai tak sepi. Ada komunitas sepeda dan skuter yang mulai marak dan menepi. Beberapa malah meròkok dengan asyik. Membuat udara segar tercemari.
Ada beberapa gerobak roti jadul Tan Ek Tjoan. Aku membeli roti gambang cokelat yang sedap. Ia enak sekali disantap dengan kopi hitam.
Banyak bangunan tua di Cikini. Ia sarat sejarah namun nampak sedih. Ia bersanding dengan gedung mewah dan bangunan tinggi. Seandainya bangunan tersebut dipugar dan jadi cagar budaya, cerita apa yang akan dibagi.
Keringat mulai membasahi punggung kaus. Kulihat para satpam menggerakkan tubuh. Tu wa ga pat ayo jangan malas olah tubuh. Selamat hari Minggu.