Pang, Pong, dan Opal
Malam ini aku melihat-lihat cerita kucing yang kuunggah di blogku. Ada kisah tiga anak kucing, Pang, Pong, dan Opal yang kini sudah menjadi tiga kucing dewasa.
Mereka datang tak lama setelah ayah dikebumikan. Induk kucing bernama si Mungil membawakan tiga anaknya ke hadapanku. Ia nampak bangga menunjukkan mereka semua. Salah satu anak kucing yang kemudian kuberi nama Pong, punya ekor yang mirip dengannya, ekor bundel.
Kehadiran mereka membantuku mengatasi rasa sedihku. Ulah mereka yang lucu dan nakal meramaikan suasana, bahkan ada kalanya aku kerepotan.
Tak terasa usia mereka telah lebih dari dua tahunan. Mereka menjadi tiga kucing jantan yang nakal. Ada saja ulahnya, dari mencuri ayam di panci yang baru direbus hingga membuat rumah berantakan.
Tapi, aku sering merindukan mereka. Jika salah satu tak pulang sehari saja, aku sudah mencemaskannya.
