Kue Satu dari Betawi
Ketika saudara pulang kampung ke Blitar, ia suka membawa kue yang namanya kue satu. Jika kalian belum tahu dan belum pernah menyantapnya, kue ini sedap. Jika digigit seperti lumer di lidah. Bahannya hanya dua jenis, kacang hijau dan gula.
Namun di Museum Sejarah Jakarta aku baru tahu apabila kue satu adalah jajanan khas Betawi yang kemudian menyebar hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kue ini di Jawa Tengah disebut kue putu kacang hijau. Ada juga yang menyebutnya koya.
Nah meski bahannya hanya dua jenis, proses pembuatannya terbilang tidak mudah, perlu ketelatenan. Kacang hijau ditumbuk hingga kulitnya terlepas, lalu dikukus, dan digiling. Setelah itu dicampur gula dengan perbandingan satu banding satu. Lalu dicetak. Cetakannya ini cantik, ada yang bentuk bunga dan bentuk daun.
Setelah dicetak waktunya dijemur. Kue ini tidak dioven, melainkan dijemur dengan panas matahari. Proses penjemuran bisa 1-3 hari bergantung panas matahari. Kue harus benar-benar kering agar tahan lama.
Nah kue ini menjadi sajian istimewa. Biasanya kue satu dihidangkan saat lebaran, hari raya keagamaan lainnya, saat pernikahan, dan acara spesial lainnya.
Wah informasi ini sungguh menarik. Aku jadi kangen menyantap kue satu yang gurih, manis, dan meleleh di lidah.
Gambar kue satu dari website seni budaya Betawi
