Galaksi, Cerita Geng Motor yang Gitu-gitu Saja
Seorang pimpinan geng motor SMA yang disegani jatuh hati ke gadis manis ‘baik-baik’. Berkat pedekatenya yang intens dan ‘niatan’ untuk menjaga si gadis dari geng motor lainnya, hati si gadis pun luluh dan menerima cintanya. Hayo tebak ini premis film romantis remaja apa?
Susah sih untuk nebak judul filmnya karena banyak film remaja yang alur ceritanya tak jauh-jauh dari kisah bad boy bertemu the girl next door. Kayaknya menarik nih jadi bahan pertanyaan dalam Liga KOMiK mendatang. Tentunya dengan tambahan petunjuk, kali ini sosok gadisnya adalah anggota paskibra.
Oke film yang akan dibahas berjudul Galaksi yang dibintangi pasangan kekasih Bryan Domani dan Mawar Eva de Jongh. Film ini rilis di bioskop tahun 2023 dan belakangan sudah bisa disaksikan di Netflix. Galaksi sendiri adalah nama karakter utama pria dalam film ini.
Film Galaksi mengikuti tema populer pimpinan geng motor di sekolah yang jatuh hati terhadap gadis manis yang berprestasi.
Temanya memang khas film remaja yang beredar belakangan ini dari Dilan, Argantara, Jingga dan Senja, Balada si Roy, dan masih banyak lagi. Dulu juga ada film lawas yang bakal di-remake berjudul Ali Topan Anak Jalanan.

Tema seperti ini sudah umum. Lantas apa yang menarik dari film Galaksi ini?
Cerita Galaksi klise, hampir semua yang ada di roman geng motor, ada dalam film ini. Dari perkenalan yang tidak berjalan dengan baik. Pertengkaran hingga si gadis luluh. Pertarungan antar geng motor, hingga si gadis yang jadi sasaran geng motor lawan. Lalu juga ada pihak ketiga, sosok pria baik-baik yang menyukai si karakter perempuan.
Tanpa melihat filmnya, alur ceritanya sudah kebanyakan. Yang bikin beda paling latar belakang dari kedua karakter utama. Biasanya latar juga hanya tempelan, seperti dalam film ini tak nampak kegiatan belajar mengajar dan porsi latihan paskibranya hanya sedikit diperlihatkan. Lainnya sama saja, dengan hanya beberapa variasi.

Ya, film Galaksi ini masih bisa menarik perhatian berkat adanya Mawar Eva de Jongh dan Bryan Domani yang memerankan karakter Kejora dan Galaksi. Keduanya telah beberapa kali bertemu dalam satu film dan pernah menjadi sepasang kekasih di film Sin sehingga keduanya nampak luwes berakting bersama.
Dalam film ini juga ada sosok Omara Esteghlal, pemimpin geng motor lawan. Ia selalu cocok jika memerankan sosok antagonis dan tengil. Oleh karenanya ia jadi menonjol ketika mendapatkan peran unik di film Budi Pekerti.
Hal menarik berikutnya dari film ini adalah warna-warna dan desain set yang ditampilkan di beberapa adegan, seperti warna keunguan dan berbagai tempat antah berantah yang seperti bukan di Jakarta. Terlihat estetik sih.
Oh iya aku bingung dengan latar waktu film ini karena masih suka ditampilkan bus kota seperti Metromini dan Kopaja, tapi anak sekolahnya tak lepas dari medsos dan aplikasi chatting. Apakah latar dari film yang dibesut Kuntz Agus ini kota Jakarta alternatif?
Film Galaksi mungkin cocoknya hanya bagi para remaja karena segmen film ini adalah golongan usia remaja, bukan kaum dewasa sepertiku. Ehm agak disayangkan karena aku juga menikmati film Dilan yang pertama.
Usai menonton film ini seperti tak berbekas. Filmnya kurang berkesan. Mungkin sebulan dua bulan kemudian ingatanku akan film ini bakal campur aduk dengan film-film remaja tentang geng motor lainnya.
Gambar: Rapi Films/IMDb
