Kucing Itu Pandai Memilihkan Musik Lho

Aku memasang aplikasi YouTube Music di tab yang kudapatkan dari hadiah lomba menulis. Awalnya aku memasang dua aplikasi musik streaming berbayar, YouTube Music dan Spotify tapi karena yang pertama kunilai kualitas audionya lebih bagus, maka kupertahankan yang pertama. Nah karena aku suka menaruh tab sembarang ketika memutar musik, kucingku berinisiatif jadi DJ.

Biasanya aku memutar musik metal atau EDM jika ingin berolah raga. Lagu new age untuk menemani memasak serta lagu Indonesia dan lagu populer ketika bersih-bersih rumah. Di waktu-waktu tertentu ketika aku perlu cari inspirasi menulis, aku memutar lagu-lagu fantasi, termasuk dark fantasi seperti lagu-lagunya Peter Gundry.

Kucingku suka mengikutiku ke mana saja. Aku ingin meditasi di teras, mereka juga ikut untuk mengujiku. Mereka bakal minta pangku atau kejar-kejaran di sekitarku untuk menguji konsentrasiku. Mereka juga tahu aku mudah terdistraksi oleh musik. Ketika aku memutar lagu-lagu dengan ambience yang tenang, mereka akan mengganti seenaknya.

Pernah ketika aku ingin berlatih meditasi dan menyetel lagu new age yang menenangkan, tiba-tiba berganti dengan lantunan ayat Kursi. Hal ini membuatku malah deg-degan dan batal meditasi, kuatir lagi ada makhluk gaib di sekitarku.

Ketika aku memasak di dapur, lagu di ruangan tengah terus berganti-ganti. Dari lagu pop ceria kemudian berganti jadi Luna-nya Alessandro Safina, kemudian jadi lagu yang tak kukenali. Lagunya jadi seperti medley. Eh ternyata tabku lagi diduduki oleh Clara.

Siang ini aku ingin cari inspirasi menulis. Awalnya aku hendak mengumpulkan mood untuk menulis ulasan film. Aku memutar Salem’s Secret-nya Peter Gundry. Eh Naura kemudian mengganti seenaknya dengan Buses and Trains dari Bachelor Girl. Eh lagu ini sudah lama sekali tak pernah kuputar.

Ehm pilihan Naura lebih bagus dan pas. Bukankah film yang hendak kutulis itu film yang komedi? Iya ya Naura pandai memilihkan.

Belum selesai aku mendengarnya, Naura memencet-mencet lalu lagu berubah jadi Time to Say Goodbye-nya versi Alessandro Safina. Eh aku juga jarang dengar versi ini. Ehm apa Clara mengingatkanku hari ini penutupan gelaran Festival Film Italia ya? Sayangnya aku batuk pilek setelah semalam kehujanan nonton wayang orang.

Lagu berganti lagi. Wah aku jadi terinspirasi menulis kucingku yang suka bertindak jadi DJ. Pilihan musiknya sih nggak buruk, hanya kadang-kadang mengagetkanku. Lagu pilihan mereka Into The Fire dari Thirteen Senses kemudian juga jadi lagu favoritku.

Gambar dari Tidal

~ oleh dewipuspasari pada April 27, 2025.

Tinggalkan komentar