Koleksi Topeng Upacara di Museum Nasional

Berbicara tentang topeng, benda ini sudah dikenal oleh leluhur negeri ini. Fungsi topeng dulu bukan kesenian semata, melainkan juga buat upacara adat dan ritual. Ada berbagai koleksi topeng menarik dari berbagai sudut negeri di Museum Nasional Indonesia.
Topeng Barong Landung “Jero Luh” terbuat dari kayu dan berasal dari Bali. Topeng ini merupakan pasangan dari Topeng “Jero Gede”. Topeng ini dipentaskan pada waktu-waktu tertentu, terutama saat terjadi wabah untuk penolak bala.
Topeng yang juga dari Bali bernama Sidharta Selem. Topeng ini simbol Buddhisme yang menyatu dengan Hindu Bali. Topeng ini hadir pada saat akhir pertunjukan topeng Pajegan. Fungsinya untuk penutup mengucapkan doa dan mantra agar pelaksanaan upacara berjalan lancar.


Topeng Gebokan juga dari Bali. Ada sepasang dengan ukiran yang detail dan raut wajah yang ekspresif. Topeng ini simbol dewa-dewi yang menghiasi pubcak sesajen Gebokan.
Sesajen Gebokan digunakan untuk rangkaian upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya. Topeng ini juga sebagai hiasan sesajen saat upacara daur ulang kasta Brahmana dan Ksatria.

Topeng Huddo berasal dari Kayan, Kalimantan Barat. Topeng dari kayu ini kaya akan detail. Topeng ini digunakan oleh penari untuk menyampaikan doa dan rasa syukur atas panen yang berlimpah.
Sementara Topeng Batak Simangulun ini disebut Toping dan digunakan saat upacara kematian Namatei Sayurmatua. Tarian Toping digunakan untuk menghibur bagi keluarga yang ditinggalkan dan para pelayat.Topeng Batak Simangulun ini detail, ada motif, dan juga semacam rambut.

Sebenarnya masih banyak koleksi topeng Museum Nasional. Kalian bisa langsung datang ke museum untuk menyaksikan koleksi topeng. Selain memiliki nilai seni dan budaya, koleksi topeng ini juga memiliki nilai sejarah.
