
Aku suka menganggap taman adalah rumah peri. Para peri bunga yang baik hati tinggal di sana. Mereka menolong bunga untuk tumbuh cantik. Mereka memberikan warna-warni pelangi. Lanjutkan membaca ‘Rumah Peri’


Aku suka menganggap taman adalah rumah peri. Para peri bunga yang baik hati tinggal di sana. Mereka menolong bunga untuk tumbuh cantik. Mereka memberikan warna-warni pelangi. Lanjutkan membaca ‘Rumah Peri’
Sudah dua hari ini hujan begitu awet turunnya. Tidak begitu deras, tapi hujannya tak berhenti-henti, menciptakan suasana yang syahdu. Hari ini usai nonton animasi di bioskop aku beranjak pulang, hujan masih tak gentar untuk turun. Lanjutkan membaca ‘Hujan, Naik Angkot, dan Asap Rokok’
Sebuah lagu membuatku tersentuh. Aku tak pernah mendengarnya sebelum itu. Kubaca namanya, Moya Brennan dengan Tell Me Now, judul lagunya itu. Sambil mendengarnya lagi dan lagi aku teringat suasana petang tadi bersama anabul. Lanjutkan membaca ‘Kucing dan Hujan’

Gara-gara aku sedang nggak enak badan, rumah gampang sekali berantakan oleh ulah para anabul. Padahal baru dipel semalam dan sudah disapu dua kali, tapi ya tetap begitu. Kali ini mereka ingin main tarik tambang eh tarik tali sesama anabul. Lanjutkan membaca ‘Kucing Main Tarik Tali’

Wah kok air lautnya cokelat ya? Padahal tempatnya sudah indah dan juga enak untuk duduk-duduk saat pagi atau jelang petang? Lanjutkan membaca ‘Air Lautnya Cokelat’