Menemukan Kopi Rasa Sempurna

Filosofi Kopi

Ben tergila-gila dengan kopi. Ia nekat berkeliling dunia demi mencari ramuan kopi terbaik dari seluruh negeri. Baginya setiap kopi memiliki karakter, cappuccino berbeda dengan café latte apalagi kopi tubruk. Cappuccino cocok bagi orang yang menyukai kelembutan sekaligus keindahan. Sedangkan kopi tubruk itu lugu, sederhana namun sangat memikat.

Nasib Ben kemudian berubah ketika bertemu dengan pria yang memberinya tantangan untuk menemukan kopi yang sempurna. Bila Ben berhasil menciptakan kopi dengan cita rasa yang membuat orang menahan nafas karena takjubnya dan hanya dapat berkata ‘hidup ini sempurna’ , maka uang Rp 50 juta berhak di tangannya. Ia berhasil , kedainya menjadi terkenal. Begitu saja, tidak?! Pencarian Ben terus berlanjut karena ada seorang pengunjung yang mengatakan masih ada kopi yang lebih enak dari Ben.

Penelusuran kopi ala Dee ini terbilang unik, pembaca akan sulit menebak ending ceritanya. Tokoh Ben digambarkan biduan ini seperti Frankenstein, yang tidak lelah bereksperimen untuk mewujudkan kemauannya. Dan, pengetahuan Dewi lestari tentang kopi sedikit teruji di sini. Ia mengenal kopi mulai kelas elit hingga kelas warung kopi.

Bukan hanya cerita ‘Filosofi Kopi’ saja yang menarik di kumpulan cerpen ini, cerita Rico de Coro mengungkap sisi jenaka Dewi. Bagaimana seorang lipas alias kecoa mencintai gadis kecil. Tema cerita yang sekilas mirip ‘The Tale of Despereaux’ milik Kate Dicamilo dengan alur yang sangat berbeda. Cerita-cerita lainnya seperti ‘Lara Lana’, ‘Sikat Gigi’ dan ‘Surat yang Tak Pernah Sampai ’juga sayang dilewatkan.

Kumpulan cerita pendek ini mengokohkan karier Dee sebagai penulis. Ia tak hanya ahli menulis novel, melainkan juga cerita pendek dengan tema yang tidak monoton.

Detail Buku:
Judul Buku : Filosofi Kopi
Pengarang : Dewi Lestari
Penerbit : Gagas Media
Rating :**** Layak Dikoleksi

~ oleh dewipuspasari pada April 15, 2008.

Tinggalkan komentar