Merunut Sejarah Dirgantara Nusantara

Lembar sejarah dirgantara Indonesia mulai tercipta awal abad 20 semasa penjajahan Belanda. Bertahun-tahun kemudian, lahirlah pahlawan-pahlawan udara seperti Abdurrahman Saleh, Adi Sucipto dan Halim Perdana Kusumah. Para manusia terbang itu kemudian tercatat namanya sebagai nama bandara udara di berbagai kota di Indonesia
Riwayat dirgantara tidak hanya berurusan dengan perjuangan melawan imperalisme dan menjaga kedaulatan bangsa. Di dalamnya terdapat misi sosial, seperti membawa bantuan obat-obatan, membantu korban bencana alam atau membawa dokter ke tempat-tempat terpencil. Selain itu adapula misi yang berkaitan dengan pencitraan dan pembuatan peta wilayah.

Menjadi manusia angkasa itu tidaklah mudah. Mereka harus melalui latihan dan pendidikan yang cukup berat dan harus menguasai berbagai keahlian seperti navigasi, keahlian bertempur juga pengetahuan tentang teknologi satelit dan pencitraan.
Riwayat dan perkembangan kedirgantaraan nusantara ini terangkum di Dirgantara Fair yang diadakan 14-17 Agustus di Margo City. Beragam koleksi seperti seragam, perkakas, miniatur berbagai jenis pesawat, senjata, flight simulator, radar mobile detections dan buku-buku yang memuat tentang kerdigantaraan dipamerkan. termasuk juga movie on screen yang menggambarkan aktivitas dan sepak terjang AURI, hovercraft show dan aero modeling show.

