Diary Istri Upik #Gara-gara Bumbu Dasar Merah

diambil dari colourbox.com

diambil dari colourbox.com

Ketika di Femina diulas membuat aneka bumbu dasar untuk meringankan pekerjaan di dapur, aku pun tertarik untuk membuatnya. Selain nampak praktis, aku juga bisa bereksperimen dengan aneka masakan menggunakan bumbu dasar tersebut. Nah, dari persediaan bumbu di dapur, yang paling tersedia adalah bumbu dasar merah. Lalu mulailah aku mempersiapkan bumbu hingga terjadi kecelakaan yang membuatku tak berdaya lebih dari enam jam.

Awalnya sih baik-baik saja. Jam 09.00 setelah menyapu, mengepel, dan menjemur pakaian, aku memulai pekerjaanku. Si Upik sendiri masih bobo’ karena tidur baru dini hari.  Resepnya sih mudah, yaitu 5 bawang putih, 15 bawang merah, 30 cabe merah, dan sedikit terasi bakar. Semuanya dihaluskan lalu ditumis di atas minyak hingga harum dan matang.

Berhubung si Upik kemarin wanti-wanti terhadap biji cabe, alhasil aku membersihkan tiap cabe, sementara butiran bijinya kusisihkan. Karena tidak bisa bersih tuntas dengan pisau, aku menggunakan jariku. Sebenarnya sih kala itu tidak masalah. Baru ketika aku membersihkan blender, rasanya semua jariku sakit sekali. Panas banget seperti terbakar. Karena tidak kunjung sembuh dengan membersihkan air di air mengalir, aku merendam tanganku dengan baskom. Sementara suamiku yang terbangun mendengar keluhanku segera browsing, dan begini tips dari beberapa sumber yang rupanya tidak manjur.

  1. Menaruh tangan di frezer, ini sih hanya berlaku sementara. Ketika tangan sudah berada dalam suhu normal akan kembali berasa terbakar.
  2. Merendam dalam saus tomat. Wah ini jelas-jelas pemborosan, dan aku sudah mempraktikannya dan tidak mengurangi sakit sama sekali
  3. Merendam tangan dalam susu. Entah karena terbakarnya dengan cabe cukup hebat, tidak mempan juga, malahan tambah sakit.
  4. Merendam tangan dalam air hangat. Analoginya sih jika makan pedas manjur dengan air hangat, tapi percayalah rasanya makin kesakitan dan bukan makin sakitnya.
  5. Mencuci tangan dengan sabun colek/cuci. Hanya mengurangi sakit, setelah itu tetap berasa terbakar.
  6. Melumuri dengan garam. Wah yang ini makin perih.
  7. Melumuri dengan madu…juga tidak berhasil
  8. Melumuri dengan lotion..juga tidak berhasil

Karena kesakitan sudah berlangsung lebih dari tiga jam, akhirnya sih Upik yang meneruskan masak. Masakannya lumayan enak. Iya juga membuatkan minuman dan menyuapiku makanan. Hehehe jadi terasa Upik itu suami yang baik. Ia sih menganjurkan ke dokter, tapi jarak ke klinik plus menunggunya bakal membuatku menderita. Akhirnya Upik berniat membuatku tidur. Saat menemukan pil antimo, ia juga menemukan bioplacenton. Dan ketika saya olesi bioplacenton, terasa sedikit adem. Maka aku olesi jari-jariku berkali-kali hingga aku tertidur.

Hampir dua jam aku tertidur. Dan ketika terbangun, jari-jariku kembali memucat, tidak semerah saat terbakar tadi. Rasa terbakar tersebut hampir musnah, hanya sedikit sakit saat ditekan. Namun, pagi ini sakit itu sudah hilang sama sekali. Pelajaran penting, aku harus berhati-hati mengiris cabe….pedas dan rasa terbakarnya benar-benar menyakitkan.

 

 

~ oleh dewipuspasari pada Januari 28, 2013.

4 Tanggapan to “Diary Istri Upik #Gara-gara Bumbu Dasar Merah”

  1. salam kenal mbaa…
    sekedar tips dari mbah pengasuh anak aku kbetulan pernah bernasib sama abis numbuk cabe aku cuci tangan dan ternyata kalo kita lagi mainin cabe di dapur usahakan tangan jangan dibasahi/kena air dulu dan usahakan jangan ngucek2 mata ato pegang2 muka dulu (kan abis maenan cabe :D) ditunggu beberapa saat baru deh cuci tangannya kan tangaannya perih sesudah mencuci blender hehe

  2. eyaampun Mak Puuuus… Bisa separah itu ya pegang cabe? lain kali inget-inget ini ah kalo mau masak.
    Etapi makan dikit aja bibir emang rasane merah merona apalagi pegang-pegang ya…

Tinggalkan komentar