Johan & Pirlouit yang Kocak
Salah satu komik Eropa favorit saya adalah Johan & Pirlouit. Komik ini dikarang oleh Peyo, komikus yang juga menggarap Smurf, Poussy, dan si kuat Steven Sterk. Aksi kedua sahabat ini kocak sekali ditemani juga oleh kuda putih Johan dan kambing jantan Pirlouit bernama Jenggot. Seperti apa sih komik yang populer tahun 1990-an ini?
Komik Johan & Pirlouit berlatar belakang abad pertengahan, dimana ada banyak bangsawan sebagai tuan tanah dan raja sebagai pemangku kekuasaan yang utama. Di istana tinggal raja beserta keluarga kerajaan, penasihat, para kesatria kepercayaan raja, biarawan, dan juga pelawak istana. Selain kebiasaan berburu pada waktu-waktu tertentu, juga diadakan pertandingan tusuk menusuk, dimana senjatanya semacam tombak tumpul. Pemenangnya adalah kesatria yang terakhir di atas kuda dan berhasil menjatuhkan sebanyak mungkin lawan dari atas kuda.
Johan adalah kesatria yang paling dipercaya oleh raja. Di sini ia digambarkan sebagai sosok pemuda sekitar 18-20 tahun dengan badan jangkung dan rambut hitam menutupi telinga. Ia sering mengenakan celana panjang merah dengan kemeja putih, rompi cokelat, sabuk hitam, dan sepatu cokelat, terkadang dengan jubah biru. Kudanya yang kalem berwarna putih dan tidak pernah diungkapkan nama kudanya. Ia memiliki keahlian sebagai kesatria, tangkas menggunakan pedang dan pandai memanah. Ia juga cerdik.
Berbandin
g terbalik dengan Johan yang praktis dan serius, tokoh Pirlouit gemar bercanda dan makan. Ia sanggup menyantap ayam panggang dalam waktu singkat. Ia juga gemar bernyanyi dan bermain alat musik meski suaranya parau dan alat musik yang dimainkannya menjadi sumbang. Meskipun tugas utamanya adalah sebagai pelawak istana, Pirlouit cukup kuat dan lincah. Senjata utamanya adalah gada lancip. Dan Jenggot, kambing jantannya yang setia, sering membantunya ketika ia terjepit oleh lawan.
Kedua sahabat ini bertemu kali pertama di edisi berjudul Makhluk Kerdil di Hutan Karang. Pirlouit ditakuti masyarakat karena sering mencuri makanan. Banyak yang menduga ia semacam makhluk halus karena ia sangat sulit ditangkap. Namun Johan berhasil mengecohnya dan menemukan jati diri Pirlouit sebenarnya. Seorang pemuda bertubuh pendek yang mengembara dan sering mencuri makanan karena tidak pernah berhasil mendapatkan pekerjaan. Karena kasihan, Johan pun berjanji akan mencarikan pekerjaan buat Pirlouit di istana. Sayangnya ada pihak tertentu yang memanfaatkan nama Pirlouit dan membuat rencana jahat kepada raja. Berkat kekompakan keduanya, aksi tersebut gagal dan raja mengangkat Pirlouit sebagai pelawak istana.
Pada buku berjudul Sihir Bozerik, duo ini membantu seorang pangeran yang terperangkap dalam tubuh seekor anjing. Tunangannya yang seorang puteri cantik dipaksa oleh bangsawan jahat untuk menikahinya. Yang membuat tertawa, penyihir putih terpaksa melakukan percobaan untuk mengubah Pirlouit menjadi anjing agar dapat menemukan mantra pembaliknya. Hahaha lucu banget.
Ada sepuluh buku yang diterbitkan Aya Media dan hampir semuanya saya pernah membacanya kecuali satu, Teka Teki Batu Akik. Adakah teman-teman yang memilikinya???
Oh ya, Peyo ternyata juga memberikan jalan cerita untuk merekatkan dua komiknya yang terkena, Smurf dan Johan & Pirlouit. Pada buku bertajuk Seruling dengan Enam Smurf inilah papa smurf dan tokoh Johan & Pirlouit bertemu untuk kali pertama. Dan cerita tentang smurf kembali hadir lewat Negeri yang Sengsara dimana Johan, Pirlouit, beserta raja membebaskan para smurf dari manusia jahat dan semburan api naga. Dari sisi pandang merekalah saya akhirnya tahu bahwa menuju dunia smurf sangat berat, melalui hutan, rawa, gurun, hingga ketiga serangkai tersebut nyaris putus asa. Hemmm kapan ya dua sosok ini difilmkan? Atau setidaknya dibuat animasi deh.






Aku yoo seneng komik iki wik
Pancen lucu..sayang komikku akeh sing ilang.