Godzilla: Berkenalan dengan si Raja Kaiju

godzilla-poster-11

Godzilla. Raja monster akhirnya kembali dilayarlebarkan. Saya menyambut film ini dengan gembira. Film sebelumnya, tahun 1998 sebenarnya tidaklah buruk, namun tokoh Godzilla digambarkan sebagai sosok makhluk yang patut dibasmi. Nah, di film reboot ini, Godzilla digambarkan seperti cerita aslinya. Sebagai tokoh monster yang sosoknya seperti makhluk liar pada umumnya, Godzilla tidak jahat tapi juga tidak bisa dikatakan baik jika dipandang dari kacamata manusia.

 

Sekilas tentang film Godzilla, film ini sudah dirilis sejak tahun 1950-an di negeri sakura. Godzilla digambarkan sebagai makhluk prasejarah yang mengalami mutasi karena radiasi nuklir yang pernah menghantam Jepang saat perang dunia kedua. Selain ukurannya bertambah besar, dan kulitnya menjadi penuh keloid, Godzilla juga memiliki senjata pamungkas bernama atomic breath yang sangat manjur melumpuhkan para musuhnya.

 

Pada tayangan pertamanya, Godzilla dikisahkan menyerbu sebuah pusat nuklir untuk memulihkan energinya. Karena bukan makhluk yang jinak, ia pun dianggap ancaman dan akhirnya berhasil dilumpuhkan dan Godzilla pun menyerah kembali ke laut. Di sekuel berikutnya, muncullah monster lainnya yang menjadi musuh bersama Godzilla dan kaum manusia. Godzilla di sini kemudian menjadi sosok hero. Bahkan di sekuel berikutnya, ia akhirnya menjadi kepala suku para monster yang menjadi sahabatnya dan hidup di monster island. Para monster tersebut kemudian beraliansi bersama Godzilla jika ada serangan monster dari luar angkasa atau monster mecha, monster robot.

Godzilla-poster jadul

Dulu waktu masih TK saya pernah menonton Godzilla di video, entah sekuel yang mana. Saat itu Godzilla sudah punya beberapa teman monster dan mereka bekerja sama membasmi segerombolan monster yang menghancurkan kota. Bagian paling mengharukan ketika Godzilla dan teman-temannya berpamitan dan kembali ke laut. Scene tersebut plus raungannya masih kuingat meski tampang teman-teman Godzilla sudah pudar di benak.

Godzilla-teman-teman

Kembali ke film Godzilla yang dirilis pertengahan Mei lalu. Cerita diawali dengan film dokumenter atau footage tahun 1950-an tentang peluncuran senjata nuklir untuk menghabisi suatu makhluk raksasa. Kemudian cerita berlanjut ke penemuan sebuah fosil monster di lokasi pertambangan di Philipina pada tahun 1999. Ada parasit yang dorman dalam fosil raksasa tersebut yang menarik perhatian dua ilmuwan, Dr. Ishiro Serizawa (Ken Watanabe) dan Dr. Vivieane Graham (Sally Hawkins).

 

Kisah kemudian beralih ke Janjira, Jepang di salah satu pusat reaktor nuklir. Pasangan amerika yang bekerja di sana, Joe Brody (Bryan Cranston) dan Sandra Brody (Juliette Binoche) setelah melepas putranya, Ford Brody, naik bus sekolah, menyelidiki asal-muasal gangguan yang membentuk pola-pola gelombang tertentu. Belum tuntas penyelidikan, terjadi kebocoran radiasi yang menewaskan si istri dan membuat pusat reaktor tersebut runtuh. Seluruh warga di sekitar pusat reaktor tersebut kemudian diungsikan dan pusat reaktor dinyatakan ditutup.

 

Limabelas tahun kemudian, putra pasangan Amerika yang kemudian menjadi tentara bagian penjinakan bom, Ford Brody (Aaron Taylor-Johnson) dikabarkan tinggal di San Francisco bersama istrinya yang perawat, Elle (Elizabeth Olsen) dan anak laki-lakinya yang berusia lima tahun (hemm jadinya mereka menikah saat usia awal 20-an). Ford kemudian diminta menjemput ayahnya yang ketahuan hendak menerobos pusat reaktor yang telah ditutup. Sang ayah bukannya kapok, malahan mengajak Ford untuk ke rumah mereka yang berada di dekat pusat reaktor. Ia hendak mengambil disket yang berisi penelitiannya terdahulu tentang pola gelombang dan juga ingin memiliki foto keluarga mereka bersama istrinya. Dan penemuan mereka bukan hanya disket yang masih utuh, melainkan pusat reaktor yang dibangun kembali secara rahasia. Mereka kembali ditangkap. Namun, disket, catatan, dan cerita ayah Ford menarik perhatian pasangan Dr. Ishiro Serizawa dan Dr. Vivieane Graham. Kejadian 15 tahun berulang, pusat reaktor tiba-tiba kehilangan tenaga dan monster yang diteliti di bekas pusat reaktor nuklir tersebut bangkit dan mulai memporak-porandakan laboratorium raksasa mereka.

godzilla-poster

Ayah Ford yang kabur dari pengawasan dan penasaran dengan wujud makhluk tersebut akhirnya tewas setelah diselamatkan dari reruntuhan. Ford yang tidak tahu menahu akan makhluk dan penelitian ayahnya, hanya berkata ke dua pasang ilmuwan tersebut jika ia hanya mengetahui ayahnya mempelajari ilmu getaran dan suara yang membuat Dr Ishiro berkesimpulan monster tersebut merespon suatu panggilan. Ford pun kemudian dikembalikan ke San Francisco meski perjalanannya mengalami banyak hambatan.

 

Kehancuran laboratorium tersebut hanya diberitakan sebagai gempa bumi, namun di dalam pusat penelitian tersebut telah diambil alih militer Amerika. Mereka kebingungan melihat ukuran monster yang sangat besar dan mampu terbang tersebut yang disebut dengan Muto. Pesawat militer yang memburunya langsung hilang tenaga karena si monster mampu memancarkan gelombang elektromagnetis yang melumpuhkan tenaga.

 

Belum pupus dari keterkejutan, di permukaan laut tiba-tiba muncul sirip yang sangat besar dan panjang. Ken kemudian menyadari monster alias kaiju kedua yang muncul dari samudera tersebut adalah Godzilla, kaiju yang dikenal sebagai agen seleksi dan pengontrol keseimbangan alam.

 

Melihat sosok Godzilla yang demikian besar dan gagah, anehnya saya merasa terharu. Ya, inilah jagoan masa kecil saya, si pemimpin monster baik. Jangan salahkan ukuran tubuhnya yang besar sehingga tidak sengaja ikut menyumbang kehancuran kota dan membuat tsunami. Dan bagian terbaik dari film ini jelas adalah pertarungan Godzila dan Muto yang rupanya sepasang. Benar-benar membuat saya terharu, seperti bertemu sahabat lama.

Godzilla-poster  resmi

Dari segi cerita, film ini mengembalikan ruh Godzilla sebagai sosok monster yang baik namun juga destroyer. Ukurannya jauh lebih besar dan lebih berisi dibandingkan Godzilla ala Jepang. Tapi raungannya sangat mirip, demikian juga senjatanya, atomic blast yang keren banget. Sebalilknya, sosok Muto desainnya kurang cakep. Bentuknya ala serangga, seperti kombinasi lipas dan belalang. Seandainya film ini berfokus pada awal kemunculan Godzilla tentu akan jauh lebih baik, sayangnya di sana-sini ada drama, yakni keluarga Ford, yang sayangnya dibuat setengah-setengah. Tidak ada yang menarik dari sosok Ford, kecuali ia anak pasangan keluarga ilmuwan yang orang tuanya terbunuh oleh Muto secara tidak langsung. Pamerannya, Aaron Taylor-Johnson berakting sangat datar dan tanpa ekspresi. Tidak ada kesedihan melihat ayahnya yang meninggal atau melihat teman-temannya yang tewas menghadapi Muto. Elizabeth Olsen yang menjadi sang istri juga tidak banyak berkontribusi. Padahal si bungsu dari Olsen ini pernah tampil istimewa di film bertemakan cult.

 

Memang akhirnya si Ford membantu tugas Godzilla membinasakan Muto, tapi kurang ada chemistry di antara mereka. Di pikiran Ford sepertinya yang ada hanyalah aku ingin segera bertemu anak dan istriku apapun yang terjadi.

 

Dari segi special effect, film ini seapik Pacific Rim. Dan tema-temanya memang hampir mirip yaitu misi membasmi monster. Bedanya, andalan manusia masa Pasific Rim adalah super mecha, robot berukuran fantastis untuk menghadang kaiju dari planet lain yang banyak bermunculan. Jika kaiju pada Godzilla bertujuan hanya untuk mempertahankan diri dan melestarikan keturunannya, kaiju di Pacific Rim lebih agresif, yakni hendak menjajah bumi. Saya coba bayangkan, bagaimana jika Jaegers, mecha andalan di Pacific Rim, bekerja sama dengan Godzilla, membasmi kaiju empire yang hendak menguasai bumi..wah pasti super keren.

Godzilla-berbagai penampakan

Deskripsi:

Judul : Godzilla

Sutradara: Gareth Edwards

Pemain : Aaron Taylor-Johnson, Ken Watanabe, Elizabeth Olsen, Juliette Binoche, Bryan Cranston dan Sally Hawkins

Genre : Action, Kaiju, disaster movie

Rating : 8/10

 

 

Gambar:

  1. Penampakan Godzilla dari Berbagai Masa: Indieware.com
  2. Aneka Poster Godzilla : Zilla Fanon Wiki (godzillafanon.wikia.com/wiki)
  3. Poster Resmi Godzilla : http://blogs.indiewire.com/theplaylist/legendary-warner-bros-announce-plans-for-godzilla-2-20140518 ; scifimafia.com; collider.com

~ oleh dewipuspasari pada Mei 26, 2014.

Tinggalkan komentar