Nori Si Agen Ganda

VectorToons.com

Di halaman rumah ada kucing cokelat-kelabu yang tiap hari mengamen di rumah. Nori, begitu para tetangga memanggilnya. Sedangkan aku telah lebih dulu menyematnya dengan panggilan Unyil. Kisah Nori alias Unyil di rumah ini bermula sejak dua tahun silam, dimana ia menyingkirkan Upik, kucing betina yang lebih dulu memintaku jadi majikan. Aku lebih sayang ke Upik sayang umurnya tidak panjang. Dan jadilah Nori penguasa halaman, bahkan rajin menduduki kursi di teras. Sayang lama kelamaan kucing ini ‘ngelunjak’. Ia tidak puas hanya makan dari pemberianku, namun juga dari tetangga seberang. Si Nori pun berubah menjadi agen ganda.

Apakah aku cemburu?

Hahaha, cemburu ke kucing betina itu? Tidak juga, hanya agak kesal dengan kelakuannya akhir-akhir ini.

Sejak dulu saya jarang memelihara kucing betina. Pasalnya, memelihara kucing betina berarti berisiko memelihara kucing semakin banyak dan bertambah. Ketika SMU, nenek pernah memelihara Tung Tung, kucing betina belang telon. Dan suatu hari, pernah kucing kami, dari anak-anak Tung tung , menjadi 13 ekor. Alhasil kami sangat kerepotan. Uang belanja untuk membeli ikan pindang atau di sini disebut ikan cue, pun meningkat drastis.

Dan si Nori ini rajin hamil. Terhitung sudah tiga kali ia melahirkan di halaman samping. Entah kenapa anak-anaknya pada menghilang. Saya tidak tahu apakah anak kucing itu tewas ataukah diambil orang. Saya lebih suka pilihan kedua kasihan jika meninggal.

Meski sudah dua tahun di sini, si Nori bukan kucing jinak. Pernah mau kuelus-elus, eh malah dicakar hingga berdarah ckckkc. Ia juga agen ganda. Ia makan di tempatku dan di tetangga. Jika aku sedang mengunyah makanan, ia tahu aja. Kepalanya langsung mengintip di jendela dan mulailah aksi mengamennya.

Saat ini ia semakin rakus. Belum habis makanannya ketika mendengar pagar tetangga dibuka, ia langsung lari kencang untuk menyantap makanan di sana. Dasar kucing rakus. Eh kadang-kadang ia mondar mandir membandingkan makanan yang ia terima masing-masing dari kami.

Kadang kalau kesal saya memberikan jatah makanannya ke Badut, kucing betina lainnya, yang memang kurang populer di kampung kami. Si Nori pun protes. Ia lalu berkomplot dengan kucing remaja hitam, anak angkatnya, untuk melawan Badut. Wah wah wah konflik kucing ini kadang membuatku kesal aja. Tapi karena sebentar lagi puasa, ya sudahlah, toh kucing-kucing ini sering menemani saya menunggu pasangan.

Keterangan Gambar: diambil dari
vectortoons.com

~ oleh dewipuspasari pada Juni 27, 2014.

Tinggalkan komentar