Terapi Minimalisasi Stress
Stress menjadi kawan para pekerja di kota ini. Ia sulit dihindari. Hanya bisa diminimalisasi. Sejak bangun pagi hingga berangkat ke alam mimpi, stress bisa menghantui. Terapi anti stress bisa apa saja, seperti meditasi dan bernyanyi.
Menjalani peran berbagai hal membuatku terkadang bingung membuat prioritas. Apalagi ketika dikejar deadline dari pekerjaan, ada kegiatan komunitas, tugas belajar, dan pekerjaan rumah tangga. Terkadang yang kuinginkan ketika ku tiba di rumah hanyalah bertemu dengan Nero, membaca sejenak dan tidur.
Ketika berbagai hal itu menuntut perhatianku dalam waktu bersamaan, aku pun menjadi terasa tertekan.
Pilihan melakukan terapi bisa dipilih berdasar kesukaan. Ada yang merasa cukup dengan beribadah dan berdoa. Ada juga yang memilih melakukan hobi seperti bernyanyi.
Meditasi banyak menjadi favorit. Ada berbagai jenis meditasi, salah satunya meditasi vedik yang bisa dilakukan tanpa bertentangan dengan agama yang dianut.
Aku sendiri masih kesulitan untuk mencoba meditasi. Aku sulit untuk duduk diam agak lama untuk melakukan meditasi. Akhirnya aku melakukan penenangan versiku. Seperti halnya meditasi jenis ini aku membiarkan berbagai pikiranku berkeliaran di benakku dan memerhatikan nafasku.
Kelebatan bayangan itu tak selamanya indah. Kadang ada yang membuatku merasa tegang dan rahangku terasa kaku, nafasku kemudian tersendat. Ketika itu terjadi aku berkonsentrasi pada nafasku. Bernafas dengan teratur, merasakan tarikan dan menghembuskan nafas, membuatku lebih rileks.
Terapi lainnya yang kucoba yaitu berbicara sendiri dan kurekam. Aku ingin tahu apa yang kurasakan hari itu. Seperti apa suasana hatiku yang bisa dirasakan dari nada dan tekanan bicaraku. Terapi merekam pembicaraan ini hitung-hitung juga belajar berbicara di depan umum.
Sudah seminggu hal ini kulakukan setiap hari. Efeknya belum signifikan tapi sedikit bisa mereduksi ketegangan dengan membiarkanku bicara apa saja dan mengintip pikiran-pikiran yang liar.
Kalau Kalian adakah terapi khusus untuk minimalisasi stress?
Gambar dari pixabay
kalo saya sih cukup memeluk istri, ngeloni anak
xixixi
Hehehe memang tiap orang berbeda.
Terapi minimalis? Waw…
Sy sih blm pernah nyoba kek gitu ya.
Gmn waktu ngedengarin suara sendiri saat direkam? Asyik ya?
Tp ini utk pravisasi dong ya, rekamannya. 🙂
Slmat berrileks ria ya. Smga stress bisa teratasi.
Kalau suara rekaman diperdengarkan lagi maka di situ aku bisa merasakan situasi dan emosiku. Apakah saat itu aku lagi gelisah, penuh semangat dan sebagainya. Hehehe iya suara rekamannya untuk pribadi dan pastinya juga tidak penting didengarkan oleh orang lain.