Berbicara Tentang Kidut

Sebentar lagi Kidut junior akan genap berusia tiga bulan. Ia semakin mirip dengan Kidut senior dari perangai dan penampilannya. Ia semakin aktif dan lincah.
Bersama Kidut Junior hari-hariku terasa semarak. Sama seperti Kidut senior ia menginginkan kami untuk bangun pagi dan sigap memberinya makan. Jika tidak segera bangun dan lelet memberinya makan, maka siap-siap diancam dengan cakar dan gigitannya. Main-main sih ancamannya, tapi tetap bikin kaget.
Biasanya ia meminta bantuan induknya untuk menerobos pintu kamar. Si Mungil, induknya itu kuat dan pantang menyerah. Ia berhasil mendobrak pintu belakang dan berkali-kali berhasil mendobrak pintu kamar. Kalau keduanya berhasil bakalan seru, keduanya bakal berlompatan ke kasur membangunkan kami. Ayo mana makanan kami. Kami sudah lapar.
Si Kidut ini pernah kubawa ke dokter dua kali gara-gara pilek berat dan terserempet motor tetangga. Duh aku sampai panik dan ijin ke kantor demi mengantar ia ke klinik. Untunglah ia bisa melalui semuanya. Ia sudah sehat tapi badannya masih kurus. Susah sekali memberinya obat dan vitamin.
Si Kidut ini ekornya panjang. Ia suka sekali bermain dengan ekornya sendiri hingga ia belibet sendiri hahaha.

Itu dia cerita singkat tentang kucingku si Kidut. Mereka, Nero, Mungil, dan Kidut nampaknya lebih gembira melihatku bekerja dari rumah sementara waktu. Aku juga senang sih, tapi tetikusku jangan direbut ya.
