Kisah Buruk: Agen Bus Menyebalkan Delhi-Manali

Berkunjung ke negeri orang terkadang tidak selalu berupa kisah-kisah manis. Ada kalanya saya bersyukur berada di negeri sendiri, seperti kisah buruk, sangat buruk menggunakan jasa agen bus di India, Delhi-Manali. Banyak penjelajah yang memberikan tips untuk menggunakan jasa agen online seperti makemytrip apabila hendak berpergian di India, saya pun menggunakan jasanya untuk dua tiket bus ke Manali dari Delhi. Kami berdua telah mencari bus yang nampak nyaman dengan harga di atas rata-rata dan memilih titik pertemuan di pusat kota, kawasan Connaught. Namun yang terjadi kemudian seperti mimpi buruk.

Saya tidak bisa membayangkan apabila saat itu saya tidak bertemu dengan rekan CS bernama Himanshu yang memiliki inisiatif untuk mendatangi agen bus di sebuah kawasan bisnis dekat stasiun kereta. Jangan membayangkan kawasan bisnisnya bagus, tempatnya remang-remang, seperti sebuah pasar lama, dengan bangunan-bangunan yang jauh dari kesan mentereng, Saya sendiri kaget melihat agen bus yang busnya nampak bagus, namun kantornya nampak kusam dan mungil.

Setelah dijelaskan Himanshu dengan bahasa India, si petugas rupanya mengajak kami berangkat bersama menuju pusat perhentian bus. Mereka
beralasan cuma kami berdua yang memilih titik pertemuan di Connaught sehingga kami harus berangkat satu jam sebelum dari jam keberangkatan menuju pusat bus. Awalnya kami pikir petugasnya cukup bertanggung jawab dan bersedia membantu. Ujung-ujungnya, kami berdua yang disuruh membayar bajai hingga perhentian bus. Ya ampun jahat banget, sudah mahal dan si petugas yang  ngikut itu juga tidak mau patungan. Tahu gitu nunggu saja di Connaught.

Kemarahanku tidak berhenti di situ. Busku diganti dengan bus jelek dengan harga standar yang tidak ada penompang kakinya. Alasannya Bus Zimindara yang kupesan online terlambat datang. Dia memaksa kami untuk masuk bus jelek itu dan oh ternyata setelah setengah jam Bus Zimindara itu menyalip bus jelek kami. Jahat banget agen busnya. Dan..bus jelek yang kami tumpangi ini berhenti sekian lama di pom bensin. Tidak jelas. Akhirnya saya turun ke toilet, yang toiletnya amit-amit  kotornya, membuat mual. Setelah 30 menit tidak berangkat-berangkat, rupanya ada pihak yang menyewa bagasi bus untuk diisi dengan puluhan karung yang nampak berat. Yang memasukkannya cuma seorang, alhasil lebih dari 30 menit atau lebih dari sejam bus kami ngetem tidak bergerak.

Setelah berhasil berjalan yang jalannya seperti keong, kami melewati jalanan kumuh berdebu, hingga kemudian matahari terbenam pukul 20.00.
Hendak tidur sulit karena si petugas bus memasang film India yang keras banget. Ampun deh. Kemudian jam 10 malam bus turun memberi kesempatan penumpangnya makan malam. Makan malamnya tidak gratis dan tempatnya kotor sehingga saya enggan buat makan, melainkan ke toilet karena perjalanan masih jauh dan dalam bus tidak ada toilet. Busyet lagi-lagi toiletnya bau, hingga mengingatnya saja saya mual. Lucunya tempat perhentian ini sempat mati lampu lama, bagaimana ya yang sedang makan atau sedang ke toilet…fuiih.

Akhirnya penderitaan kami berakhir pukul 08.00 keesokan pagi. Kami tiba di terminal bus yang kumuh dan kotor di Manali. Dua hari kemudian kami balik ke Delhi dengan tiket online di tangan. Apa daya nasib kami lebih buruk dari sebelumnya. Kami disuruh turun karena kata mereka tiket online di Manali tidak berlaku. Akibatnya, kami terpaksa jalan kaki jauh mendaki dan menginap dengan harga yang mahal karena kamar rata-rata sudah penuh. Kami sudah menghubungi bus operator, eh dia cuma menyarankan naik bus ke Chandigarh, yang 10 jam jauhnya dari Delhi. ckckck. Makemytrip hingga sekarang juga belum mengganti uang kami sekitar Rp 500 ribu.

Dan yang menjengkelkan, kami terpaksa membeli lagi tiket bus yang cukup mahal. Kali ini kami membelinya langsung di tempat. Tapi lagi-lagi agen bus Manali itu licik selicik-liciknya. Lagi-lagi bus kami dioper, kali ini kami memberi perlawanan dengan memaksa kami diberikan tempat bus sesuai pesanan 1200 rupee atau 240 ribu, eh dia memanggil teman-teman premannya yang banyak sehingga kami lagi-lagi harus mengalah (dasar, polisi di sini tidak berkutik). Bus kami jelek dengan harga standar 850 rupee atau 170 ribu.

Duh-duh saya mengelus dada, agen bus Delhi-Manali ampun-ampun deh alias parah banget. Kisah menjengkelkan selama di India.

~ oleh dewipuspasari pada Juli 9, 2012.

2 Tanggapan to “Kisah Buruk: Agen Bus Menyebalkan Delhi-Manali”

  1. Jadi males banget ke India ya. Denger cerita langsung n bacanya aja udah bikin capek luar biasa..

Tinggalkan Balasan ke danirachmat Batalkan balasan