Wisata Apung Kampoeng Rawa dan Museum Palagan Ambarawa
Dalam perjalanan menuju dua obyek wisata terkenal di Ambarawa kami disambut oleh cuaca cerah, hawa sejuk, dan panorama sawah berlatar belakang pegunungan yang indah. Namun, bukan hanya itu kejutan yang menyenangkan menyambut kami. Ada rombongan pengamen di lampu merah. Mereka menggunakan alat musik gamelan, drum dan menggunakan baju ala penari kuda lumping. Wah kreatif deh. Mereka juga sopan dalam mengedarkan tempat koin kepada para pengendara kendaraan bermotor dan mobil. Salut buat kreativitas mereka.
Kampoeng Rawa seperti namanya juga mengandalkan atraksi utama berupa rawa Pening lengkap dengan eceng gondoknya. Di sini penumpang diharapkan membantu memelihara rawa dengan mencabuti eceng gondok. Eceng gondok ini akan dikumpulkan untuk dibuat kerajinan. Ulasan lengkap Kampoeng Rawa bisa dibaca di artikel saya di Adira FoI (http://www.adirafacesofindonesia.com/article.htm/1784/Wisata-Keluarga-di-Kampoeng-Rawa)
Nah, untuk Museum Palagan Ambarawa lokasinya tidak jauh dari Museum Kereta Api. Museum Kereta Api sedang direnovasi sehingga kami batal ke sana dan langsung ke Museum Palagan. Di sini ada tugu pertempuran Ambarawa yang terkenal. Eits ada foto-foto para pejuang seperti Pak Harto, Gatot Subroto, dan Soedirman kala masa muda. Artikel lengkap saya bisa dibaca di Adira FoI (https://www.adirafacesofindonesia.com/article.htm/1778/Tambah-Wawasan-Sejarah-di-Museum-Palagan-Ambarawa )
Terkait
~ oleh dewipuspasari pada Februari 19, 2014.
Ditulis dalam Semarang, Wisata
Tag: ambarawa, kampoeng rawa, kuda lumping, museum palagan ambarawa, pengamen, rawa pening, sejuk, wisata apung




romantis pus rasanya ngelihat suasana desa gitu.
Hehehehe..aku yang suka pengamen dengan gamelan. Moga-moga dapat penghasilan cukup tiap harinya.