Bersemangat Seperti Laura: #2 Garis Nasib Mulai Berbelok

berkereta

Ketika Laura sudah merasa sangat lelah dan sedih, saudari ibunya, bibi Docia, mengunjungi mereka. Ia menawarkan pekerjaan dengan gaji lumayan dan tempat tinggal. Mereka bimbang. Namun setelah melihat istrinya mulai sembuh, begitu pula Carrie, Pa setuju. Ia menjual rumah dan tanah pertaniannya, melunasi utang-utangnya, serta mengepak barang-barang mereka.

Laura masih gelisah. Apakah mereka kuat melakukan perjalanan jauh ke Barat dengan gerobak sementara ibu dan adiknya masih lemah. Si bayi Grace juga pasti akan lelah. Sementara itu, kondisi Mary, sangat memprihatinkan. Akhirnya selain Pa, mereka naik kereta api. Di sinilah pengalaman pertama mereka menggunakan mode perjalanan kereta api.

Saat mereka sibuk berkemas, Laura lupa dengan Jack. Dan anjing bulldog setia tersebut nampak sangat tua. Ia meninggal beberapa hari sebelum mereka berangkat dan Laura menangis sedih.

jack

Kereta api masa itu menggunakan mesin uap dan menghasilkan asap yang kotor. Ada tiket dan nomor duduk juga ada kran air minum gratis dan tempat untuk membersihkan wajah. Untuk kereta api tujuan jarak jauh juga disediakan toilet yang dipisahkan antara wanita dan pria. Para pedagang juga hilir mudik meski jumlahnya tidak banyak.Juga disewakan bantal seperti kereta api di sini.

Selain kereta api, mereka baru kali pertama ke hotel untuk santap siang dan menunggu Pa menjemput mereka. Saat itu memang mulai ada hotel di dekat stasiun yang juga merangkap sebagai restoran.

Ayah mereka bekerja sebagai pegawai toko dan ketika semua pegawai kereta pergi karena tugasnya sudah berakhir, mereka tinggal sendirian. Mereka tinggal di sebuah rumah pegawai hingga ayah mereka mendaftarkan tanah di Dakota Selatan yang diberikan cuma-cuma oleh pemerintah asal mereka membuktikan diri sebagai petani yang baik.

tanah

Hampir saja tanah tersebut lepas seandainya Pa tidak dibantu oleh sahabat lamanya yang dikenalnya di daerah Indian, Edward. Para pengaju hak milik tanah menjadi anarki saling berebutan. Dan mereka bersuka cita merayakan rumah dan tanah milik mereka dengan masing-masing menanam pohon.

tanah2

Referensi:
1. Di Pantai Danau Perak

~ oleh dewipuspasari pada Maret 11, 2014.

Tinggalkan komentar