Pengalaman Lepas Landas Empat Kali
Suatu ketika aku mengalami lepas landas sebanyak empat kali. Lepas landas (take off) sekali saja sudah deg-degan, ini lepas landas dan mendarat sebanyak empat kali. Ya itulah pengalaman mati gaya di pesawat selama sekitar enam jam dari Sumba ke Jakarta.
Saat berangkat kami tiba di bandara Tambaloka di Sumba Barat. Bandara ini terbilang kecil tapi bersih dan rapi. Terawat.
Kami transit di Bali cukup lama sekitar tujuh jam. Kami dapat kompensasi kamar di Bali, jadinya kami bisa istirahat dan tidur ayam, juga dapat sarapan dan makan siang.
Kok bisa? Karena jadwal penerbangan ini berubah pada H-1. Alhasil jadwal kami pun hilang hampir sehari karena seharusnya kami tiba sekitar pukul 11.00 waktu Indonesia tengah.
Tapi yang mengejutkan adalah pulangnya. Eh harus transit tiga kali?
Kami pulang di Bandara Waingapu, Sumba Timur. Sebelum menuju Sumbawa, kami pun transit di tiga tempat, di Kupang, Tambaloka, baru Denpasar. Wah kami mondar-mandir ya, ke timur dulu baru kemudian balik lagi ke Sumba baru ke Bali.
Kami tak ke luar pesawat. Selama di pesawat kami dapat snack dan air minum gelas yang sama. Alhasil kami dapat snack empat kali. Pramugarinya selama tiga kali penerbangan adalah orang-orang yang sama. Mungkin mereka bosan melihat kami.
Penumpangnya bertambah banyak saat tiba Kupang. Rupanya ada banyak peminat jalur Kupang ke Tambaloka. Dari Tambaloka ke Denpasar penumpangnya bertambah sedikit. Tapi tak kuduga penumpang Denpasar ke Jakarta tak begitu banyak.
Kelamaan di dalam pesawat membuat aku merasa mati gaya. Mau tidur kok susah. Mau baca nggak ada majalah dan lupa bawa bacaan.
Sebenarnya setiap kali take off dan landing, aku deg-degan. Dan baru kali ini aku merasakan lepas landas dan mendarat sebanyak empat kali.
Ketika akhirnya kami tiba di bandara Cengkareng, duh leganya. Kaki terasa lega dan bebas, setelah bersempit-sempitan enam jam lebih di kabin pesawat.
Pengalaman yang unik dan berwarna selama acara raker kami ke Sumba.
Dewipuspasari's Weblog 