Aku Ingin Jadi Fotomodel Kucing
Suatu ketika si Sam menyampaikan sesuatu yang membuatku terkejut. Saat itu aku melihatnya menyelinap dalam kamar tidur lalu melompat ke kasur. Tahu aku menangkap basah perbuatannya, ia malah berpose anggun. Melihat gayanya yang manis membuatku terbujuk untuk memotretnya dan memasukkannya dalam album.
“Aku ingin jadi fotomodel kucing,” ujar Sam kepadaku.
Apa aku mengantuk ya efek begadang dan kemudian tidur hanya beberapa jam. Aku seperti berhalusinasi dan mendengar kucingku berbicara kepadaku.
“Aku bisa menghasilkan uang dan membantumu dengan menjadi fotomodel kucing,” ucapnya lagi kepadaku. Aku tersentak, kucingku rupanya bisa berkomunikasi denganku, meskipun kata-katanya itu hanya bergaung di benakku.
Aku menatap kucingku. Apa ia tahu pekerjaan sebagai fotomodel? Ke mana aku juga harus mendaftarkannya sebagai fotomodel kucing?
Tapi aku tahu ia serius ingin membantuku. Biaya makan kucing dan memelihara kucing cukup besar. Ia pasti kuatir aku memaksakan diri.
Ia kucing yang serius dan peduli padaku.
Akhirnya aku memajang foto-fotonya di laman Instagramku. Ya, siapa tahu ada yang tertarik membeli fotonya dan meng-endorse-nya.
Ah sayangnya sampai saat ini foto kucingku kurang menarik perhatian. Tak apa-apa Sam, kamu dan para saudaramu tetap kucing istimewa di mataku. Tetaplah berpose menarik, buat banyak kenangan bersamaku.
