Parikesit Penerus Pandawa
Parikesit jarang disebut-sebut kecuali saat ia masih masih dalam kandungan Utari. Ia dibangkitkan dari kematiannya akibat balas dendam Aswatama oleh Kresna. Selanjutnya, ialah yang ditunjuk sebagai penerus Hastina yang telah bergabung dengan Indraprastha, menggantikan Yudistira dan adik-adiknya yang memilih bertapa ke Gunung Himalaya.
Alih-alih melanjutkan tahta hingga akhir hayat, Yudistira memilih untuk menyepi. Ia merasa porsi dirinya memerintah sudah cukup. Hastina dan Indraprastha telah kembali makmur. Meski demikian, Yudistira masih merasa gundah dan bersalah karena ia sebenarnya tak menginginkan perang.
Ia lalu mengajak adik-adiknya menyucikan diri ke Himalaya. Drupadi memaksa ikut. Oleh karena garis keturunan yang tersisa adalah putra Abimanyu atau cucu Arjuna, maka tahta pun diwariskan ke Parikesit yang mendapat asuhan dari Baladewa dan Subadra.
Cerita Parikesit yang ditulis oleh RA Kosasih ber-setting Parikesit yang telah dewasa, telah menikah dengan puteri negeri Cedi dan memegang tampuk pemerintahan ditemani patihnya bernama Bangbang Kaca yang di sini memiliki kekuatan seperti ayahnya, Gatot Kaca, juga mampu terbang.
Ia memiliki sepupu yang juga berasal dari Wirata seperti ibunya, Utari. Dia adalah Wratsangka yang memiliki nama sama dengan ayahnya. Di kisah ini ia memiliki sikap bijak seperti Kresna.
Cerita bergulir ketika Jakasombo, raja dari negara Mahispati berniat membalaskan dendam ayahnya yang terbunuh oleh Arjuna. Ia merasa kesaktiannya akan membantunya menguasai Hastina. Maka ia memimpin koalisi menyerbu Hastina, termasuk menawan mertunya, Raja Cedi, karena tak mau bergabung.
Mahispati tidak bisa ditembus oleh senjata apapun. Bahkan Bangbang Kaca pun terdesak. Rupanya ada rahasia yang hanya diketahui istrinya. Oleh karena sedih melihay korban yang terus bertambah, Wratsangka akhirnya menyusup ke istana Jakasombo untuk mencari tahu rahasia kekuatan Jakasombo.
Dalam kisah Parikesit memang Parikesit tidak terlalu ditonjolkan. Ia sempat ikut berperang, tapi kemudian dihalangi oleh Wratsangka yang menguatirkan keselamatannya. Jadinya tokoh utama dalam kisah ini lebih tertuju pada Wratsangka.
Tokoh Jakasombo dari penampilan dan karakter mirip dengan Duryudana. Congkak dan serakah. Ia memiliki banyak sekutu yakni raja-raja yang lalim. Dari segi cerita saya lebih suka cerita masa Pandawa atau Udrayana, putra dari Parikesit.