Dewipuspasari's Weblog

Aku telat untuk jatuh cinta dengan serial animasi “Fairy Tail”. Gara-gara nonton film lepasnya dua kali, aku jadi suka dengan film ini. Karakter favoritku adalah  Happy, si kucing terbang yang kocak.

Aku menonton serialnya dari episode pertama. Dikisahkan Happy dan Natsu berjumpa kali pertama dengan Lucy Heartfilia. Lucy sangat ingin bergabung dengan guild atau semacam kelompok penyihir bernama Fairy Tail. Lucy pintar bermain cambuk dan merupakan sosok yang bisa memanggil makhluk celestial seperti jin. Sementara Natsu adalah penyihir api.

Happy sendiri adalah sosok kucing biru putih. Ia memiliki ekor panjang. Happy punya kemampuan bisa berbicara, suka mengutarakan pendapatnya dengan jujur dan bisa terbang dengan sayap mungilnya. Ia suka membantu Natsu terbang. Ia sahabat Natsu dan merupakan ‘anak’ yang ditetaskannya.

Ditetaskan?

Hahaha. Dalam episode 20-an, Lucy akhirnya tahu asal-usul si Happy. Rupanya dulu Happy dikira naga. Natsu menemukan telur yang besar di hutan. Ia mengiranya itu telur naga. Ia kemudian dibantu cara mengeraminya oleh Lisanne. Eh ketika kemudian telur itu menetas yang hadir bukan naga, melainkan kucing yang bisa terbang.

Karena semua anggota Fairy Tail gembira dengan kehadiran bayi kucing ajaib, maka si kucing biru itu dinamakan Happy. Kucing ini besar jasanya bagi tim Natsu, Lucy, Erza, dan Gray. Ia membantu mereka dengan caranya sendiri, menerbangkan mereka, memberikan semangat, atau sekedar mengomentari tindak-tanduk mereka.

Ia juga kompak dengan Plue, anjing konstinental milik Lucy. Mereka suka menari-nari konyol bersama. Sejauh ini Happy adalah karakter favoritku di “Fairy Tail”.

Gambar milik A-1 Pictures/Netflix

~ oleh dewipuspasari pada Desember 9, 2020.

Ditulis dalam Resensi Kaset/CD/DVD. Lain-lain
Tag: animasi, anime, Fairy tail, happy