Tentang Ruang dalam Animasi “Negatif Space”
Seorang anak laki-laki memiliki pertalian yang unik dengan ayahnya. Ikatan mereka adalah koper dan cara melipat benda-benda di dalamnya. Kisah tentang memaksimalkan ruangan itu hadir dalam animasi berjudul “Negatif Space”.
Dalam film animasi stop-motion tersebut seorang pria menceritakan bagaimana ayahnya suka menunjukkan cara menaruh baju, celana, sabuk, agar ruangan dalam koper tersebut dapat dimaksimalkan.
Kaus-kaus digulung, celana dilipat sedemikian rupa, dan sabuk ditaruh mengelilingi celah. Baru setelah semuanya rapi, ditambahkan plastik lalu taruh sepatu di dalamnya. Ketika berangkat maka gunakan baju yang lengkap sehingga menghemat ruangan koper.
Ia belajar dan belajar cara menata lewat ayahnya yang bekerja sebagai pedagang keliling. Hingga kemudian ia trampil melakukannya.
Bagian yang membuatnya bangga dan senang apabila ayahnya menelponnya ketika ia membantu menata koper untuk ayahnya. Kamu melakukannya dengan baik, Nak.
Ketika kemudian ayahnya meninggal, ia tercenung. Bukan karena ia merasa kehilangan. Ya, itu pasti. Ada yang lain yang menggangu pikirannya. Jenazah ayahnya dalam peti.
Dalam peti tersebut jenazah ayahnya nampak rapi dan gagah berbalut jas hitam dan dasi. Namun dalam peti itu ia masih banyak ruang kosong. Entah kenapa hal tersebut mengusiknya.
Animasi Prancis berdurasi lima menitan ini disutradai oleh Ru Kuwahata dan Max Porter. Ceritanya terinspirasi oleh puisi karya sastrawan Amrik bernama Ron Koertge.
Animasi ini menggunakan boneka dan miniatur yang ditata dengan teliti sehingga nampak detail. Ia berhasil meraih berbagai penghargaan. Salah satunya berhasil masuk nominasi Oscar untuk kategori best animated short film pada tahun 2017.
Gambar dari Short of The Week
Dewipuspasari's Weblog 