“The Suicide Squad” Sungguh Menghibur dan Menyegarkan
Wah ternyata aku belum membuat ulasan film tentang “The Suicide Squad”. Waktu itu menonton film ini sesudah menyaksikan Shang-Chi dan 10 cincinnya. Dan rupanya aku menyukainya. Menurutku malah filmnya jauh lebih bagus daripada Shang-Chi juga film perdana The Suicide Squad.
Seperti namanya, The Suicide Squad, ini adalah film tentang kelompok dengan misi bunuh diri. Anggotanya adalah para kriminal pilihan, mereka yang rata-rata memiliki kemampuan super dan kemampuan di atas rata-rata, juga ditahan di Belle Reve. Nama lainnya adalah Task Force X.
Mereka akan mendapatkan keringanan hukuman apabila sukses menjalankan misi ini. Tapi jika mangkir mereka akan diledakkan. Ada bom yang tertanam di tubuh mereka dengan pemicu yang dipegang oleh pejabat penanggung jawab misi tertentu.
Kali ini misi Task Force X adalah menghancurkan sebuah lab yang diduga membuat senjata yang sangat berbahaya. Lab tersebut ada di Pulau Corto Maltese.
Dipimpin Kolonel Rick Flag (Joel Kinnaman), anggota Suicide Squad pada misi kali ini sangat banyak. Mereka terbagi dua kelompok. Kelompok pengecoh dipimpin Rick dan beranggotakan Harley Quinn (Margot Robbie), Blackguard (Pete Davidson), Savant (Michael Rooker), Captain Boomerang (Jai Courtney), T.D.K. (Nathan Fillion), Weasel (Sean Gunn), Mongal (Mayling Ng), dan Javelin (Flula Borg).
Sedangkan kelompok kedua, mendarat di bagian pulau yang sepi. Mereka adalah Peacemaker (John Cena), Polka-Dot Man (David Dastmalchian), Ratcatcher 2 (Daniela Melchior), King Shark (suara oleh Sylvester Stallone) dipimpin Bloodsport (Idris Elba)
Saat itu di pulau tersebut terjadi revolusi. Pemimpin barunya anti Amerika dan pemimpin lab, Thinker (Peter Capaldi) sedang mengembangkan Project Starfish yang bisa jadi senjata berbahaya.
Rupanya strategi dua tim oleh Amanda Waller (Viola Davis) tak diketahui anggota kedua tim. Tim yang dipimpin Rick babak belur, hampir tak ada yang hidup. Proyek Starfish rupanya juga jauh lebih mengerikan.
Sebuah Cerita yang Fresh
Film ini memiliki jalan cerita yang fresh, enak dinikmati. Para karakternya memiliki daya tarik tersendiri. Masing-masing memiliki kepribadian dan kemampuan yang unik. Sayangnya banyak anggota tim yang tewas sebelum menunjukkan kemampuannya lebih jauh.
Margot Robbie semakin memberikan nyawa ke Harley Quinn. Ia salah satu daya pikat dengan kelakuan dan kemampuan yang terduga. Di sini ia makin telmi dan jadi rekan berdialog yang kocak dengan Bloodsport yang kaku dan tegas.
Persaingan antara Bloodsport dan Peacemaker juga menarik disimak. Idris Elba dan John Cena memainkan perannya dengan apik. Mereka seperti anak kecil yang berlomba menjadi yang terbaik. Kemampuan Polka-Dot Man juga bukan sesuatu yang biasa. Karakternya makin konyol dengan halusinasinya melihat ibunya di mana-mana.
Namun yang paling menyita perhatian adalah Nanaue si King Shark. Ia juga sosok yang tak terduga. Ia sangat kuat dan buas, namun juga nampak polos. Adegan paling lucu ketika ia terhanyut melihat ikan-ikan di akuarium. Ini sukses membuatku tertawa terbahak-bahak. King Shark ini mungkin mirip dengan Groot yang filmnya juga dibesut oleh James Gunn.
Misteri dari proyek bintang laut adalah bagian yang paling segar. Sungguh tidak terduga. Rupanya penelitiannya mengerikan, namun juga kocak.
Dari koreografi pertarungan, kostum, desain set, desain karakter dan juga monster semuanya brilian. Enak dinikmati. Memang ada bagian yang cukup sadis dan dialognya ada yang vulgar sehingga film ini cocoknya untuk 21 tahun ke atas.
Sebuah film laga dengan bumbu komedi yang menyegarkan. Sayangnya film ini tayang sebentar di bioskop karena sudah tayang duluan di HBO Max streaming dan juga kalah populer dengan Shang-Chi.
Gambar milik Warner Bros.
Dewipuspasari's Weblog 