Pia dan Pai
Pia mudah dijumpai di Jawa Timur. Jajanan ini rasanya sudah ada sejak aku masih kecil. Ada yang empuk, ada yang agak keras ketika digigit. Isiannya biasanya kacang hijau. Berubah jaman isiannya bervariasi, ada keju, nanas, cokelat, dan kumbu.
Di Malang ada gerai pia dan pai. Yang pai terkenal adalah pia Mangkok. Kini menjadi salah satu oleh-oleh bila berlibur ke Malang. Sedangkan untuk pai bukan pai susu ala Bali, melainkan pai apel. Rasanya manis asam gurih. Sedap.
Sementara di Surabaya sudah beberapa tahun almond merajalela. Almond crispy. Ada yang original, keju, matcha, dan lainnya. Memang enak. Bisa habis satu wadah sendirian. Harganya sendiri juga lumayan. Berkisar Rp 50 ribuan sewadahnya.
Nah kini di Surabaya kujumpai juga ada yang menjual pia dan pai. Ada pia rasa kuno yang diproduksi Primarasa Ayam Bakar. Juga ada pai atau almond tart dengan rasa keju dan cokelat.
Pia rasa kuno ini kemasannya menarik. Nampak elegan, cocok jadi buah tangan. Sayang di dalamnya agak kebanyakan unsur plastik meski memang tujuannya baik, agar pia tidak tergoncang-goncang.
Pianya enak. Seperti pia yang umum kujumpai saat masih kanak-kanak. Kulitnya tidak terlalu alot dan isinya cukup tebal. Enak.
Painya juga enak. Di dalamnya ada lapisan cokelat atau keju. Lalu ada taburan almondnya. Enak. Tidak kemanisan. Harganya juga relatif tidak mahal. Sekitar Rp 30 ribu dengan isi enam buah pai.
Beda pia dan pai terletak pada kulitnya. Pia kulitnya menutupi semua isiannya. Sedangkan pai kulitnya itu menjadi alas isiannya. Biasanya kulit pai lebih tebal dan rasa juga teksturnya mirip kue kering. Sedangkan kulit pia biasanya lebih tipis.
Pai dan pia masih jadi buah tangan yang bisa dibagikan buat teman-teman atau keluarga bila bepergian ke Malang dan Surabaya. Tinggal pilih saja mau pia atau pai.