“Song 2” dan Blur
Waktu remaja dulu aku doyan banget musik rock. Saban hari menyetel musik rock, baik yang slow rock, heavy metal, hingga yang bergenre black metal. Band metal bukan hanya dari Amerika Serikat yang beken, ada pula dari Brazil, Jerman, juga Inggris. Pertengahan 90-an memang Britpop dan Britrock menyerbu musik dunia. Ada dua band yang beken banget kala itu hingga fansnya suka bertengkar, yaitu Oasis dan Blur. Saya suka dua-duanya. Lagu Blur favorit adalah Song 2 dan Coffee & TV .
Awal-awal kenal Blur belum begitu tertarik. Waktu itu kakak meminjam kaset dari kawannya dan memutar seluruh lagu Blur dalam album tersebut, album Great Escape. Aku diam saja, hanya melihat-lihat sampul album kasetnya. Ya, masa itu aku masih lebih suka dengan Oasis bersama Wonderwall, Champagne Supernova, dan Live Forever meski Blur dibentuk tiga tahun lebih dulu. Untuk Blur, aku suka dengan formasi band ini dimana gitarisnya, Graham Coxon, memiliki tampilan nerd dengan kaca matanya. Basis, Alex James, dan drummer-nya, Dave Rowntree, nampak biasa saja dan cuek. Hanya Damon Albarn yang nampak ‘liar’ di panggung. Tapi di antara keempat personel tersebut, aku suka basisnya yang cakep dan cool. Sosoknya kalau dilihat-lihat agak mirip Cillian “ScareCrow” Murphy, itu lho musuh Batman di Batman Begins.

Ini Alex James
Pendapatku akan Blur berubah ketika aku mendengar lagunya yang lebih energik. Ketika hendak belajar, terutama matematika, biasanya aku mencari-cari saluran radio yang memutar musik rock. Musik rock ini sangat membantu dalam hal menyelesaikan soal-soal matematika, menurutku (sayangnya tidak disetujui beberapa kawanku) semakin cadas lagu metal maka semakin mudah otakku dalam menyelesaikan persamaan matematika.
Aku menemukan saluran radio itu. Detik berikutnya aku tertegun mendengar lagu Song 2 diputar. Lagu itu singkat. Singkat sekali, seperti judul lagunya dua menit. Aku suka musiknya. Sekali mendengar aku pun jatuh cinta pada Song 2. Seperti ada ledakan energi ketika mendengarnya. Oh ternyata si Damon Albarn penyanyinya. Jadi band yang membawakan lagu itu adalah Blur. Wow, aku mencatat judul lagu tersebut dan mencari-cari informasi tentang lagu tersebut. Syukur-syukur ada kawanku atau teman kakakku yang punya album kasetnya.
Kenapa lagu Song 2 alias Woo-hoo begitu memikat?
Song 2 menurutku lagu terbaik Blur hingga saat ini. Sekali mendengar maka telinga dan benakku mencatat dan merekamnya. Lagu ini punya nada dan lirik yang mudah dicerna. Kakak perempuanku yang paling ‘kalem’ di antara kami pun juga menyukainya. Sambil mendengarkan lagu ini, kami berdua suka lompat-lompat kasur hahaha.
Lagu ini khas remaja. Iramanya memberikan energi. Setiap mendengarnya aku teringat akan masa remajaku ketika punya banyak impian dan khayalan. Lagu ini membuatku selalu ingin mendengar musik cadas karena bagiku musik rock itu memiliki energi muda, energi yang tak pantang menyerah dan memiliki rasa ingin tahu besar.
Song 2 resminya memiliki durasi 1:59. Lagu ini dirilis tahun 1997 oleh Food Records dan masuk dalam album kelima berjudul Blur. Aku ingat pernah meminjam kasetnya dan lama baru kukembalikan hehehe. Aku suka desain cover albumnya yang seperti mendorong sesuatu yang kabur dan berwarna kuning jingga.
Lagu yang dicipta secara keroyokan oleh Damon Albarn, Graham Coxon, Steven Alexander James, David Rowntree, Giorgio Prezioso, Andrea Preziosoa dan Alessandro Moschin ini banyak disuka dan masuk ke berbagai tangga lagu mancanegara, bahkan berhasil menduduki peringkat 6 di Billboard’s Modern Rock Tracks (US Billboard Alternative Songs). Blur pun pada tahun 1997 panen nominasi berbagai penghargaan bergengsi. Lagu ini kemudian juga di-cover musisi beken seperti My Chemical Romance, Avril Lavigne, dan Imagine Dragons.
Video musiknya sendiri sederhana. Pada video musik yang digarap oleh Sophie Muller ini keempat personel berada dalam sebuah ruangan kecil dengan sebuah amplifiers di belakang mereka. Yang disorot pertama adalah si drummer karena gebukan drumnya menandai lagu ini hadir, sebagai intro. Selanjutnya, gitar dan bas masuk dengan Graham seperti asyik bermain sendiri. Damon pun kemudian bersenandung ‘Woo-hoo’ disusul distorsi gitar.
Sebenarnya saya jatuh cinta di awal pada musiknya, kemudian ke video klipnya. Baru kemudian mencoba memahami liriknya. Hehehe liriknya sederhana dan sebenarnya terkesan biasa saja, kurang makna. Musik yang ciamik menutupi kedangkalan liriknya, tapi ketika saya baca-baca lagi alasan di balik lagu ini kedangkalan lirik ini sebenarnya disengaja. Ngapain boyong banyak orang untuk bikin lagu ketika ternyata liriknya sederhana dan seperti asal-asalan seperti itu?!
Dasar Damon cs rupanya lagu ini merupakan parodi dari lagu grunge. Hehehe saya merasa ikut tersentil. Dulu suka banget lagu-lagu Nirvana dan sebenarnya saya lebih suka musiknya dan distorsi gitarnya, dibandingkan liriknya yang asal-asalan. Lagu Nirvana paling kusuka, Milk It, sampai sekarang kurang kupahami maknanya, tapi aku suka banget nada irama lagu tersebut. Banyak lagu Nirvana yang liriknya terkesan ngasal dan susah dipahami kan? Lagu rock lain juga banyak yang musiknya bagus tapi liriknya kacangan. Hahaha jadi lagu Song 2 ini sebenarnya nyindir. Aku bikin lirik tak bermakna dan terkesan asal-asalan ternyata banyak yang suka toh, termasuk warga Amrik, karena musik dan liriknya catchy, mungkin demikian kata Damon.
Lirik Song 2
Woo-hoo
I got my head checked
By a jumbo jet
It wasn’t easy
But nothing is
No
Woo-hoo
When I feel heavy-metal
And I’m pins and I’m needles
Well, I lie and I’m easy
All the time but I’m never sure
Why I need you
Pleased to meet you
I got my head down
When I was young
It’s not my problem
It’s not my problem
Woo-hoo
When I feel heavy-metal
And I’m pins and I’m needles
Well, I lie and I’m easy
All the time but I am never sure
Why I need you
Pleased to meet you
Nah lagu Blur berikutnya yang kusukai adalah Coffee & TV. Hihihi suka video klipnya sih yang tentang kotak kardus susu yang menolong sebuah keluarga dimana anaknya hilang tanpa kabar. Si kemasan susu berjalan kesana kemari menemui banyak rintangan, akhirnya berhasil mewujudkan misinya lalu terbang ke surga. Video klipnya manis.
Musiknya sendiri sederhana, lebih lembut dengan distorsi gitar dan British banget. Ada sesuatu pada nada yang langsung mengingatkanku pada musik khas British. Liriknya sih cakep. Pada lagu Coffee & TV ini penulis lagu dan penyanyi utamanya adalah Graham. Wah dia multitalenta ya. Lirik Coffee & TV sendiri adalah berkisar akan kejenuhan dan kehampaan dimana kemudian rasa untuk keluar dari zona nyaman dilelapkan dengan kenyamanan seperti menonton TV dan menyeruput kopi. Namun, menurut Graham lagu ini tentang upayanya terbebas dari jeratan alkohol. Lagu ini dirilis tahun 1999 dan termuat dalam album ‘13’. Pada album ini juga terdapat lagu berjudul Tender yang berkesan jadul, seperti lagu-lagu ala Elvis
Lirik Coffee & TV
Do you feel like a chain-store
Practically floored
One of many zeros
Kicked around bored
Your ears are full, but you’re empty
Holding out your heart
To people who never really
Care how you are
So give me coffee and TV
Peacefully
I’ve seen so much, I’m going blind
And I’m brain-dead virtually
Sociability
Is hard enough for me
Take me away from this big bad world
And agree to marry me
So we can start over again.
Do you go to the country
It isn’t very far
There’s people there who’ll hurt you
‘Cause of who you are
Your ears are full of their language
There’s wisdom there you’re sure
‘Till the words start swirling/slurring
And you can’t find the door
So give me coffee and TV
Peacefully
I’ve seen so much, I’m going blind
And I’m brain-dead virtually
Sociability
Is hard enough for me
Take me away from this big bad world
And agree to marry me
So we can start over again
Sampai saat ini Blur telah merilis delapan album. Album terakhirnya yang dirilis tahun 2015 mendapat sambutan hangat setelah Think Tank (2003) dirilis. Oh ya Damon pernah punya proyek bersama Gorillaz, yaitu band animasi yang dibentuknya bersama Jamie Hewlett dan cukup sukses.
Gambar dari sini
Terkait
~ oleh dewipuspasari pada Juli 9, 2017.
Ditulis dalam Resensi Kaset/CD/DVD. Lain-lain
Tag: Alex james, Blur, british, britpop, Coffee & TV, Damon Albarn, Graham Coxon, Song 2, Tender