Misteri Gunung Padang dalam Ancient Apocalypse
Kemunculan Indonesia dalam film The Last of Us episode kedua memang menyenangkan. Meskipun kesannya negatif karena Indonesia jadi awal mula wabah, ya setidaknya nama Indonesia makin dikenal. Namun sebenarnya apabila dibandingkan dengan kemunculan Indonesia di The Last of Us, aku lebih penasaran dan antusias dengan dikuliknya Indonesia di serial Ancient Apocalypse episode pertama. Yakni tentang Gunung Padang.
Ehm aku pernah ke situs ini. Sepertinya belum pernah kubagikan ceritanya. Saat itu kami ke sana saat hujan. Kami mendaki tangga demi tangga saat hujan mulai reda. Saat itu sudah lepas Ashar, sekitar 16.00 lewat dan untunglah kami masih diperbolehkan ke atas.
Kesanku akan situs ini itu misterius. Wah aku lupa menaruh fotonya. Dari penjelasan pemandu, memang situs ini memiliki nuansa spiritual yang diwariskan secara turun-temurun dari leluhur.
Kembali ke situs Gunung Padang. Penelitian dan ekspedisi situs ini dimulai tahun 2012. Lalu entah kenapa kemudian penyelidikan ini dihentikan dan informasi yang dibagikan ke masyarakat tidak begitu banyak. Seolah-olah ditutupi.
Cerita situs Gunung Padang kemudian menjadi inspirasi film horor Indonesia berjudul Firegate atau Gerbang Neraka. Sayangnya ceritanya hanya mengulik sedikit tentang situs ini.
Dalam episode pertama ini Graham Hancock membuka serial ini dengan teorinya bahwa manusia mengalami amnesia. Mereka lupa dengan cerita dan pengetahuan masa lampau.
Ia adalah seorang penulis dan wartawan. Ia sangat menyukai sejarah masa lampau dan sering berlawanan dengan para akademisi. Ia sendiri menyebut pemikirannya sebagai pseduoarkeologi karena memiliki unsur bias, memiliki teori konspirasi, dan hal-hak yang belum bisa dibuktikan.
Serial Ancient Apocalypse ini tayang di Netflix mulai tahun 2022, tepatnya 10 November 2022 sebanyak delapan episode. Durasinya per episode sekitar 30 menitan.
Ia yakin leluhur dulu bukan hanya bangsa pengumpul dan pemburu. Melainkan, memiliki ilmu pengetahuan yang maju
Pada episode pertama berjudul Once There Was a Flood, ia menyebutkan Gunung Padang dalam bahasa Sunda berarti Gunung Cahaya atau Gunung Pencerahan. Ia melihat banyak peziarah datang dari jauh. Mereka sebelumnya menyucikan diri terlebih dahulu sebelum naik ke bukit.
Pemasangan di atas puncak tak seperti tempat lain di bumi. Ada banyak balok, lempeng batu segi enam aneh yang tersebar, jumlahnya ribuan dan nampaknya tak alami alias dibuat oleh manusia
Ia kemudian mewawancarai beberapa peneliti situs Gunung Padang di Indonesia. Ada Dr. Ali Akbar yang menganggap struktur di bukit tersebut berusia kurang lebih 2500 tahun. Balok ini sungguh berat dan jumlahnya mencapai 50 ribuan, anehnya balok ini berasal dari tempat lain.
Mereka juga menemukan dua lapisan budaya. Lapisan pertama di permukaan berasal dari 500 SM. Namun pada kedalaman empat meter ada lapisan budaya dari 5200 SM. Namun tik tersebut tak yakin fungsinya karena tak menemukan kerangka. Mereka menduga situs digunakan untuk keperluan upacara atau ritual.
Graham kemudian mewawancarai Geolog bernama Dr. Danny Hilman Natawidjaya yang bekerja di Pusat Penelitian Geoteknologi Indonesia.
Dari hasil pengamatannya, balok menyelimuti area seluas 15 hektar, ada tembok penahan. Balok bagian dinding seperti ditutup rapat, tanpa ada tanah.
Struktur Gunung Padang sendiri nampak berteras-teras. Ada lima teras dengan tangga setinggi 92 meter. Areanya sepanjang 150 meter dan selebar 40 meter. Seluruh bukit diduga dikelilingi tembok penahan basal kolumnar sekitar 50 ribu balok. Bentuk Gunung Piramida tak seperti Padang di Maya atau di Giza.
Usia Gunung Padang diukur dengan metode GPR yaitu radar penetrasi tanah, tomografi resistivitas, dan tomografi seismik. Lalu didapatkan ruangan kosong dan terowongan sebanyak tiga buah.
Tapi penemuan Dr Hikman bisa dianggap tak masuk akal karena manusia lampau tak mungkin membangun struktur tersebut. Dr Hikman sendiri memeriksa sampel dan menemukan ada yang usianya 22.000 SM. Bagi Graham ini sesuatu yang aneh dan masih sulit diterima kalangan kademik. Benarkah demikian? Entahlah.
Ini hal yang menarik meskipun masih dianggap pseudoarkelogi. Pihak arkeolog belum menerima hasil temuan Dr. David.
Gaya bangunan di Gunung Padang mirip dengan situs yang ditemukan di Nan Madol, sebuah tempat di pulau kecil di Pasifik. Apakah pembuatnya dari leluhur yang sama?
Di sini kita bisa melihat paparan Sunda jaman es dan seperti kondisi sekarang. Jangan-jangan ada kuil lainnya di daratan yang sekarang jadi lautan karena adanya banjir bandang pada masa lampau
Gambar dari Netflix
Dewipuspasari's Weblog 
Jadi alasan ingin langganan Netflix lagi, menarik kelihatannya.
Hehehe. Langganan berempat bareng-bareng aja biar lebih hemat.
Ya mbak, barusan langganan yang 65 ribu sebulan, bisa diputar di smart TV, laptop, HP, tablet, untuk 5 orang. Good quality.
Sudah nonton misteri gunung Padang di Netflix. Keren ternyata, ada terowongan dan tersusun pada waktu yang berbeda-beda.
Nah itu yang paling keren. Ada terowongan dan kemungkinan ada ruang kosong dan ruang utama. Wah apa ya sebelumnya ruangan tersebut?