Hari Buku Sedunia dan Buku Antologi

bukuSejak pandemi aku rajin ikut proyek buku keroyokan yang biasa disebut antologi. Mungkin jumlahnya ada lebih dari 160 buku karena tiap bulan minimal aku mengikuti empat proyek buku. Dulu aku juga rajin membuat buku solo yang isinya kumpulan cerpen buatanku. Sudah lama aku tak membuat buku solo. Terakhir dua tahun lalu.

Ketika membaca beberapa tulisanku yang tayang di beberapa buku, ada kalanya beberapa pikiran muncul di benakku. Astaga, kok pede-pedenya aku mengirim tulisan seperti ini. Jelek banget.

Di lain waktu aku bengong. Ini beneran aku yang nulis. Apa aku nulis sambil merem ya. Ajaib banget. Tapi itu juga aku banget.

Ya, aku sadar diri tulisanku tak stabil. Naik turun. Kualitas tulisanku bergantung pada suasana hatiku dan juga kedalaman imajinasiku. Banyak tulisanku yang ala kadarnya, datar, dan diksinya itu-itu saja. Namun sesekali ada juga tulisanku yang aneh, nyleneh dan seperti muncul dari gubuk Elysium. Dari 160 tulisan, mungkin hanya 1-2 tulisan saja yang seperti itu.

Cover buku buatan Maia Parisha Putri
Ketika melihat kembali buku keroyokan yang pernah draftnya kutata sendiri, kuedit sendiri, aku jadi merasa rindu. Memang merepotkan hal tersebut. Bikin mata pedih. Bikin bahu pegal. Tapi aku menyukainya. Ketika buku tersebut jadi, aku merasa begitu lega.

Duh aku kangen bikin buku solo atau buku
keroyokan yang kuedit sendiri.

Buku makanan
Selamat hari buku sedunia! 

~ oleh dewipuspasari pada April 23, 2024.

Tinggalkan komentar