Kucing Tamu, Cerita yang Bikin Haru Biru

Kucing tamuPara kucing adalah tamu yang menarik. Mereka datang dan pergi dengan misterius. Ada kalanya mereka datang tanpa kebetulan. Ada kalanya mereka juga meninggalkan kesan yang mendalam, seperti kucing bernama Chibi dalam novel Jepang berjudul Kucing Tamu.

Cerita dengan tebal 168 halaman ini di awal bercerita tentang rumah kontrakan mereka di pinggiran Tokyo yang sempit namun memiliki beberapa bagian rumah yang menarik. Rumah kontrakan tersebut berdekatan dengan rumah sewaan lainnya dan juga rumah besar milik induk semang.

Penghuni rumah kontrakan yang juga narator dalam cerita ini adalah seorang penulis yang lebih banyak bekerja dari dalam rumah. Sedangkan sang istri memutuskan untuk mengurus rumah.

Kehidupan keduanya mulai terusik oleh kedatangan seekor kucing milik tetangga mereka. Ia menemukan celah yang membuatnya bisa memasuki rumah mereka.

Awalnya sang istri cuek. Ia tak mau menyentuh si kucing dan membiarkannya. Namun lambat laun ia menyediakan kardus dan makanan untuk si kucing. Si kucing biasa datang tiga kali sehari dan suka tidur siang di sana. Sang suami lama-kelamaan juga terbiasa dengan kehadirannya. Mereka memberinya nama Chibi.

Hingga suatu ketika si pemilik rumah meninggal. Istrinya memutuskan untuk menjual keseluruhan rumahnya termasuk rumah yang disewakan. Sepasang suami istri resah mencari tempat tinggal. Mereka juga memikirkan si Chibi. Mereka pasti akan merindukannya. Namun si Chibi sudah lama tak mengunjungi mereka.

Aku tak tahan membaca buku dengan tokoh binatang. Entahlah. Aku punya firasat ceritanya bakal mengharukan dan bikin emosiku larut. Demikian juga dengan buku ini.

Aku suka dengan sampul buku ini. Sampul dengan warna hijau dan sosok kucing berekor panjang, gemuk, berbulu dominan putih dengan gumpalan warna hitam di tubuh dan membentuk poni. Ia menyusup di antara tanaman dan asyik menyantap ikan mackarel. Sampulnya sederhana namun juga memikat.

Sampul buku inilah yang menarik perhatianku juga keterangan buku ini bahwa salah satu novel terlaris di Jepang ini meraih penghargaan sastra Kiyama Shohei Jepang. 

Di awal ceritanya agak datar dan sedikit membosankan, mungkin karena bahasa terjemahannya yang kurang luwes. Si pengarang, Takashi Hiraide, memaparkan begitu rinci kondisi rumah sewaan dan lingkungannya. Cerita mulai menarik ketika Chibi datang dan bagaimana ia mempengaruhi kehidupan suami istri ini.

Konfliknya lekat dengan kehidupan sehari-hari yang bisa dialami siapa saja. Seekor kucing yang mengubah kehidupan lalu ada konflik yang juga relevan dengan banyak orang. Ah bukankah kucing tak sembarangan bertamu dan ia memilih-milih orang yang akan dijadikannya asistennya?!

Konfliknya mungkin tidak tajam dan penyelesaian cerita ini juga agak datar. Biasa saja. Namun aku merasa terhubung, mungkin karena sama-sama menyukai kucing dan saat ini juga ada beberapa kucing tamu seperti Kemoceng dan dua lainnya. Membaca buku ini aku seperti membaca buku harian tentang kucing milik kawanku. Datar, biasa saja, namun juga menarik dan emosional.

Cerita hubungan kucing dan manusia selalu istimewa. Setelah menyelesaikan halaman terakhir buku ini, mataku basah. Aku jadi memikirkan kucing-kucing yang pernah singgah di hatiku.

Segera kuabsen kucing di rumah. Aku lega ketika mereka lengkap.

Kucing-kucing adalah hewan yang misterius. Percayalah kamu adalah orang yang spesial ketika para kucing menganggap kalian sahabatnya.

Detail Buku:
Judul Buku: Kucing Tamu
Pengarang: Takashi Hiraide
Penerbit: Basabasi
Jumlah Halaman: 168 halaman
Genre: Fiksi
Skor: 7/10

~ oleh dewipuspasari pada April 28, 2024.

Tinggalkan komentar