Wisata Bagi si Lapar Mata di Kota Malang

Pasar Pagi Malang

Minggu pagi, saat Anda mulai berkeringat usai berjalan-jalan atau berlarian, yang terbayang di benak adalah minuman yang bisa membasahi kerongkongan. Apalagi, jika perut Anda mulai keroncongan. Inginnya segera melahap jajanan dipadu teh atau kopi hangat yang murah meriah. Bila itu keinginan Anda, wisata jajanan di Pasar Minggu Kota Malang bisa menjadi rujukan.

Pasar Minggu ini memang memuaskan bagi si lapar mata. Pasalnya berbagai kudapan mulai dari jajanan tradisional seperti lepat jagung, gethuk lidri, cenil, lupis, klepon, putu hingga kue ‘modern’ seperti pizza, burger dan cokelat praline tersedia. Bila kudapan itu dirasa kurang ‘nendang’ ada berbagai pecel, sate, siomai, batagor, nasi rames,nasi uduk, kupang dan soto. Untuk pendampingnya, ada berbagai jus, es dan minuman hangat.

Anda tidak perlu takut bila makanan itu bercampur polusi. Pasalnya, kawasan ini tertutup bagi kendaraan. Semua pengunjung harus memarkirkan kendaraannya dan berjalan kaki mengelilingi pasar dadakan ini.

Bila perut mulai kenyang, Anda bisa mulai berbelanja pernak-pernik. Segala peralatan dapur, alat tulis, sepatu, tas, baju, mata uang kuno, poster, aksesori rambut, boneka dan mainan anak tersedia. Pasar Minggu ini sebenarnya bukan hal baru di Kota Malang. Berawal dari belasan kaki lima yang menggelar dagangannya di samping Stadion Gajayana di dekat Jalan Ijen. Kehadiran pedagang ini dimanfaatkan warga Kota Malang untuk melepaskan kepenatannya usai berolah raga.

Lambat laun jumlah pedagang meningkat dan tidak hanya berkutat di urusan perut. Pedagang suvenir pun mulai berdatangan. Akibatnya, sebelah Stadion itu menjadi pasar dadakan. Orang-orang kemudian menyebutnya Pasar Minggu sebab pasar kagetan ini hanya buka Hari Minggu mulai jam 06.00 hingga sekitar pukul 10.00.

Belakangan jumlah dagangan semakin beragam dan pedagang mulai bertambah sehingga Pemerintah Kota perlu turun tangan untuk mengatur ketertiban. Kerapian pasar ini perlu dijaga sebab Pasar Minggu telah menjadi salah satu ikon yang perlu dikunjungi bila bertandang ke Kota Malang.

Namun, beberapa bulan ini Pasar Minggu ini harus rela digusur demi alasan pembangunan sebuah mal di Stadion. Selama kurang lebih 7 tahun mereka mendiami samping Stadion, kini mereka harus puas berdagang di Jalan Panggung, beberapa blok dari lokasi semula. Dibandingkan lokasi semula, kawasan ini kurang strategis. Namun untunglah animo pengunjung tidak berkurang dan semoga janji pemerintah untuk mengembalikan mereka ke lokasi semula tidak omong belaka. [pus] KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

~ oleh dewipuspasari pada Maret 10, 2008.

5 Tanggapan to “Wisata Bagi si Lapar Mata di Kota Malang”

  1. emang gak ada habisnya tuch kangen ma pasar minggu kota malang

    • Sayang sekarang makanannya mahal-mahal. Kaget waktu makan di sana, ga ada daftar harga, eh tiba-tiba ditarik 25 ribu. Padahal cuma nasi, sate usus dan teh botol. Wah mbaknya nggak ngira-ngira..jadi malas makan lagi di warung mbak itu.

  2. Wah jadi pengen ngalup ker…
    Suuuer web nya apik ker …
    Salam satu jiwa & hidup arema

    • Salam arema juga Ifa
      Sama Ifa, aku juga sering kangen sama Malang…kota sedang berhawa sejuk dan surga makanan murah dan sedap. Ehm..kapan ya pulang???April deh…sekalian merayakan ulang tahun Malang

  3. wah jadi kepingin melanglang buana 😀
    seperti anak kecil yang selalu interest terhadap hal baru
    sesuatu yang tampak oleh mata dan mengisi ruang jiwa

Tinggalkan Balasan ke dewapur Batalkan balasan