The Red Turtle: Rahasia Sebuah Penyu
Ghibli sudah sangat beken sebagai penghasil film animasi yang menyisipkan kisah fantasi. Pada The Red Turtle, unsur mitologi akan penyu ini ini disematkan. Seperti apakah film Ghibli yang sutradaranya kali ini dipercayakan ke Michaël Dudok de Wit?
Film The Red Turtle berawal dari seorang pria dewasa yang kapalnya karam dan kemudian terdampar di sebuah pulau. Pulau itu kosong tak berpenghuni manusia, selain kepiting dan kelabang. Setelah menyusun kekuatan dengan menyantap buah-buahan dan air tawar, ia pun mulai membuat rakit dari batang bambu.
Ia merasa senang rakitnya melaju di perairan. Namun, tiba-tiba rakit itu jebol. Karena rakitnya hancur, ia pun terpaksa kembali ke pantai.
Ia merasa bosan dan sepi. Kembali ia mengumpulkan bambu agar dapat segera bertemu manusia dan kembali pulang ke negerinya. Kali ini ia membuatnya lebih kokoh. Ia kembali merasakan sesuatu. Tak lama kemudian rakitnya kembali hancur.
Pria itu merasa frustasi. Ia sangat marah. Ia tak berputus asa. Mencoba sekali lagi. Ia penasaran dengan pelaku perusak rakitnya.
Akhirnya rakitnya jadi dan siap meluncur. Ia merasa was-was. Saat ia bersiap-siap menemui pelakunya, ia bertemu dengan penyu merah. Eh ternyata ia biang keladinya. Rakitnya rusak seketika.
Pria yang malang dan marah itu kemudian melampiaskan kemarahannya pada penyu tersebut. Ketika penyu itu tak bergerak ia sangat menyesal dan merawatnya. Lalu terjadi keajaiban.
Film Ghibli ini sangat berbeda dengan film produksi Ghibli lainnya. Dalam pengerjaan The Red Turtle, Ghibli bekerja sama dengan studio animasi Eropa seperti Arte Belvision, Prima Linea Productions dan CN4 Productions sehingga cita rasanya beda.
Memang dalam sejarah film Ghibli yang kutonton ada beberapa film yang coretannya dan gaya pewarnaannya berbeda, seperti dalam keluarga Yamada dan Putri Kaguya dimana animasinya seperti lukisan cat air. Dalam film The Red Turtle ini sentuhan animasi khas Eropa terasa, namun Ghibli mengimbanginya dengan gambarnya yang detail juga unsur fantasi.
Penyu dijumpai di berbagai samudera. Hewan ini termasuk hewan purba dimana sudah ada sejak 150 juta tahun silam. Oleh karenanya penyu di beberapa daerah dianggap hewan keramat dan ada yang menganggapnya sebagai dewa. Ia melambangkan keabadian, umur panjang, kebahagiaan, dan keberuntungan.
Dalam The Red Turtle, animasinya sangat sedikit dialog. Suasananya sepi. Sunyi itu begitu terasa karena ia hanya manusia seorang diri. Suasana sepi ini berbeda dengan suasana sepi ketika si pria menemukan kawan dimana nuansanya menjadi damai.
Menurutku film ini lumayan bagus. Berbeda dengan anime Ghibli pada umumnya tapi tetaplah menarik. Warna-warna yang indah dan hidup. Musik skoringnya juga damai.
Sebuah film tentang rasa sepi dan dibubuhi mitologi penyu.
Detail film:
Judul : The Red Turtle
Sutradara: Michaël Dudok de Wit
Produksi: Studio Ghibli, Arte, Belvision, Prima Linea Productions, CN4 Productions
Genre : Fantasi, petualangan
Rating : 7,8/10
Gambar dari verge dan trailer youtube
Sepertinya bagus, saya baru sekali nonton film animasi Ghibi, Spirited Away dan sampai sekarang masih kagum dengan ide film tersebut.
The Red Turtle menurutku sangat beda dengan Spirited Away. Tapi ceritanya tetap menarik. Ghibli menurutku berani bereksperimen tidak selalu mempertahankan ciri khasnya.