Ketika Rencanamu Berantakan

Ketika rencanamu yang telah Kamu susun dengan rapi kemudian berantakan apa yang akan Kamu lakukan? Sedih, marah-marah atau menghela nafas dan melanjutkan hidup?

Kalau rencanaku berantakan aku pastinya juga merasa kesal. Bisa sedih sekaligus marah seolah-olah dunia tak berbaik hati kepadaku. Tapi hidup memang tak selalu indah bak kantong ajaib Doraemon. Namun biasanya ada sesuatu rencana lain yang tidak diketahui di balik semua peristiwa itu.

Ketika pintu tertutup, lihatlah pintu lainnya yang terbuka. Aku tidak tahu pepatah dari mana itu, tapi menurutku memang realistis dan terbukti. Sering kali kita berharap dan berharap dari satu pintu, lalai menyadari bahwa masih ada pintu lainnya yang terbuka.

Sebuah pepatah lain menyebutkan agar membuka diri dan mata lebar-lebar karena hanya mereka yang terbuka bisa melihat dan menyadari sebuah kesempatan dan peluang. Ketika rencanaku dan rencana Kalian berantakan, cobalah untuk menghela nafas sejenak dan merenungkannya. Mungkin karena saat ini fisikku sedang tidak prima maka aku diberi kesempatan untuk beristirahat. Bisa jadi tubuhku perlu charge energi karena dipaksa untuk terus berpikir. Ya terkadang tubuh dan alam itu berkompromi tanpa kita ketahui dan sadari.

Marah ataupun sedih adalah reaksi yang wajar dan alamiah. Bahkan menurutku seseorang yang bisa meluapkan perasaannya tersebut akan jauh lebih baik dibandingkan yang terus menahan dan menjadi bom waktu.

Marah dan sedihlah hingga puas kemudian cepatlah lupakan dan kembalilah tersenyum dan sapa dunia. Alam semesta memang tidak selalu mengabulkan permohonanmu dalam sekejab.

~ oleh dewipuspasari pada Januari 17, 2018.

Tinggalkan komentar