Dewipuspasari's Weblog

“Puspa, Kamu suka nonton drama Korea?” Aku menggeleng karena aku memang jarang menonton televisi. Ia bercerita ada serial drama Korea yang disukai kawan-kawan satu kosnya, bahkan ada yang sampai terharu dan berkaca-kaca ketika menontonnya. Aku terheran-heran, bukannya teman satu kosnya semua pria. Ia mengangguk, membuatku semakin heran. Ternyata ada juga lho kaum pria yang suka drakor alias drama Korea. Jangan-jangan lumayan banyak.

Itu ceritaku bertahun-tahun silam. Alias sejak gelombang budaya Korea mulai menerpa negara Indonesia, sudah mulai terbentuk penggemar film dan budaya lainnya khas Korea.

Serial favorit sobatku itu berjudul Full House yang dibintangi Song Hye-kyo, Rain, Han Eun-jung, dan Kim Sung-soo. Serial televisi itu dulu sempat hits. Ceritanya berpusat pada pernikahan kontrak antara gadis biasa dan seorang aktor tampan. Wah, jika film itu dimulai maka teman-temannya akan kompak berkumpul untuk menontonnya, cerita temanku.

Aku menggaruk-garuk kepala mendengar ceritanya. Rupanya teman-temanku berjenis kelamin pria sebagian suka film drama. Dulu ada juga yang tergila-gila dengan serial Meteor Garden dan Ordinary People. Ada juga yang bercerita jika ia menangis menonton film Korea My Sassy Girl. Walah-walah.

Bertahun-tahun kemudian ketika serial drama Korea semakin banyak, cerita kawan-kawanku yang menyukai serial drama Korea pun semakin bertambah. Ada yang rajin mantengin lapak DVD agar tak ketinggalan serial terbaru. Ada pula yang suka nonton streaming atau mengunduhnya secara online. Kawanku yang lain selalu siap dengan hard disk portable agar bisa mengambil serial drama Korea dalam jumlah banyak. Setelah terkumpul maka setiap akhir pekan mereka pun menontonnya secara maraton, baik sendirian maupun beramai-ramai bersama teman-teman pencinta drama Korea.

Serial drama Korea yang populer di antaranya Descendants of The Sun, Boys over Flowers, My Love from The Star, Winter Sonata, Running Man, Auntumn in My Heart, dan My Sassy Girl versi televisi. Jangan ditanya apakah aku pernah menontonnya. Mungkin karena aku semakin jarang nonton film serial maka aku tidak kenal dengan film drama Korea. Seperti pepatah tak kenal dan tak sayang, aku tak suka karena aku belum pernah merasakan kecanduan menontonnya. Btw aku dulu keranjingan serial The X-Files, Game of Thrones, dan CSI. Mungkin rasa kecanduannya seperti itu ya.

Meskipun aku tak paham serial drama Korea, aku juga beberapa kali nonton film Korea. Film-film Korea yang pernah kutonton lumayan banyak. Di antaranya Fabricated City, a Day, Train to Busan,The Battleship Island, dan The Admiral. Sebagian di antaranya lumayan bagus sih, baik dari segi akting dan jalan ceritanya.

Bagaimana dengan K-Pop?
Aku juga tak paham dengan lagu-lagu Korea. Yang kutahu hanya segelintir seperti Nobody-nya Wonder Girl dan The Boys-nya Girl’s Generation. Dulu aku juga pernah suka lagu piala dunia yang dibawakan penyanyi Korea, tapi aku lupa judulnya.

Kawan-kawanku berjenis kelamin pria malah tahu lebih banyak. Mereka tahu berbagai jenis boyband dan girlband Korea. Mereka kenal Exo, Girl’s Generation, Blackpink, dan BTs. Mereka juga bisa membedakan personelnya yang menurutku mirip-mirip. Hahaha.

Budaya Korea menurut mereka itu seru dan unik sehingga kawan-kawanku itu menyukainya. Mereka suka koreografi dari kelompok penyanyi tersebut. Lagunya juga sebagian riang. Untuk serial draKor nya, sebagian menyukainya karena ceritanya mengharu biru.

Negatifnya? Asal tak berlebihan rasanya tak masalah menyukai drakor dan K-pop.

Gambar cover dari hancinema

~ oleh dewipuspasari pada Juli 25, 2018.

Ditulis dalam Resensi Kaset/CD/DVD. Lain-lain
Tag: Blackpink, BTS, Drakor, drama korea, EXO, Girl's Generation, K-pop, My Sassy Girl