Kamu Akan Baik-Baik Saja
Ketika menonton sebuah film biasanya ada adegan tokoh protagonis berkata ke pelaku atau kawannya yang menyesal. “You will be okay. It’s alright, it’s ok”. Kemudian si kawan yang menyesal menangis dan si sosok baik pun memeluknya. Cerita kemudian nampak berakhir bahagia. Tapi benarkah?
Ketika aku masih kecil aku percaya itu. Ketika aku sedih nilaiku buruk. Ketika aku ingin menangis karena kucingku hilang. Atau ketika keluargaku mengalami nasib buruk, Ibu atau kakak berkata seperti itu. Tapi kemudian aku beranggapan kata-kata itu hanya sekedar pelipur lara. Bukan hanya untuk menghiburku tapi juga pelipur bagi yang mengutarakannya juga.
Saat kata ‘baik-baik saja’ terlontar ada sebuah harapan. Tapi harapan itu bisa jadi kosong jika tak ada upaya meraihnya.
Ya kehidupan naik turun seperti rollercoaster. Saat aku berkata aku akan baik-baik saja,aku menyimpan asa, besok kehidupan akan berubah ke arah lebih baik. Tapi sayangnya lingkungan sekitar tidak serta-merta berubah memenuhi harapan kita. Kita sendirilah yang harus berjuang keras untuk mengubah keadaan.
Kata ‘Kamu akan baik-baik saja’ tidaklah cukup. Sesuatu di luar diri kita sulit dikontrol dan tak harus memenuhi keinginan kita. Aku sendiri yang harus punya niat, tekad,dan upaya untuk meraihnya karena hidup memang dirancang tak mudah.
Dan yg jelas, hdup tak seindah fiksi 🙂
Hahaha
Kamu akan baik-baik saja atau aku akan baik-baik saja adalah ungkapan harapan dan keinginan yang mengandung positive thingking
Teratai Putih by Tetty Kadi
Apa itu?
Hehe iya cuma memang kondisi tidak langsung seketika berubah.
Mbak, maukah anda bekerja sama dengan saya untuk hal yang positif ?
Apakah itu? Coba dikirim ke dewi.puspa00@gmail.com
Karena untuk menjadi baik – baik saja membutuhkan waktu dan proses yang lama.
Uhm iya seringnya begitu.