Energi Positif dan Pergaulan
Seperti baterai ponsel energi positif yang ada dalam tubuh manusia perlu diisi daya. Ketika kita merasa lunglai, seolah-olah tidak ada yang mendukung, dan tidak bersemangat pada saat itu energi dalam keadaan darurat, perlu segera ke sumber daya. Sumber daya tiap orang berbeda. Ada yang cukup dengan makan dan tidur. Ada pula yang malah menuju keramaian, dan sebaliknya, malah menjauh.
Saat aku lelah dan kemudian terjebak dengan lingkungan yang salah maka seringkali energiku terasa makin drop. Mendengarkan keluhan sesekali tak mengapa. Tapi jika terlalu lama dan disampaikan oleh banyak orang entah kenapa energiku seperti terjebak ke pusaran di mana aku kemudian sulit untuk menggapai ke permukaaan.
Demikian pula apabila aku memasuki lingkungan pergaulan yang kasar di mana kata-kata makian dan hujatan sudah tak ada lagi batasan. Tata krama tidak dipedulikan. Pada saat itu aku takut jika terpapar dari batas ambangku aku bisa tertular oleh kebiasaan mereka.
Memilah-milah lingkungan pergaulan itu perlu. Dulu orang tua sering berkata untuk lebih awas dalam memilih kawan-kawan pergaulan.
Waktu remaja aku menganggap petuah ini kurang sesuai. Aku merasa tak masalah berteman dengan siapa saja. Pada saat dewasa baru aku paham, kawan-kawan bisa memengaruhi kita, demikian sebaliknya. Apabila energi kita lebih kuat maka benteng pertahanan kita akan kuat, tak akan terpengaruh oleh kebiasaan buruk pergaulan. Tapi apabila energi kita lemah maka energi positif kita akan memudar tergantikan oleh energi negatif tersebut. Kita akan makin murung, depresi, dan ingin marah berkeluh kesah.
Energi positif bisa didapatkan lagi dari orang-orang yang positif. Mereka lebih suka memberikan solusi daripada berkeluh kesah. Mereka memberikan saran dan dukungan untuk memotivasi kita.
Energi positif juga bisa didapatkan dari alam. Dari sinar matahari juga kasih sayang yang dipancarkan oleh tanaman dan binatang. Saat berjemur di bawah sinar matahari pagi, mood akan membaik dan energi positif akan terisi. Saat kita bercengkrama dengan tanaman dan hewan mereka juga akan menyalurkan energi positif mereka ke diri kita.
Mindfulness ya mba. Ya lingkungan sangat berpengaruh..
Iya, lingkungan baik memberikan energi positif. Kalau lingkungannya selalu mengeluh energi kita bisa tersedot tergantikan energi negatif.